Blogroll

CV. Assiry Art dalam Liputan

Assiry GRC Kubah Masjid

Selamat Datang di grckubah.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat GRC kubah, ornamen, dll. Silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

CV.Assiry Art adalah kendaraan Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran yang ikut andil dalam menebarkan virus- virus kaligrafi di Indonesia dan manca negara. Berbagai bahan dan media yang sudah ditangani. Sejak 2003 CV.Assiry Art mencoba peruntungan bisnis dengan menggunakan bahan GRC untuk pembuatan motif ukiran, baik krawangan maupun masif. Disamping itu CV.Assiry Art juga mulai menerima order membuat Kubah GRC satu paket dengan kaligrafi interior dan eksterior kubah.

GRC adalah singkatan dari Glassfibre Reinforced Cement, dimana pengertiannya adalah sebuah produk precast / pracetak dari beton yang di-mixed dengan serat fiberglass. Keuntungan produk GRC adalah lebih ringan di banding dengan produk beton pracetak pada umumnya dan bisa dibuat lebih tipis sebagai papan GRC / GRC board atau panel GRC.

GRC adalah produk rekayasa sebagai pengganti produk-produk sejenisnya. Karena dapat diaplikasikan untuk menutup dinding/bangunan lama dan atau bangunan baru. GRC memiliki ketahanan terhadap cuaca atau suhu tertentu karena mengandung serat alkali resisten. GRC memiliki ukuran yang sangat presisi karena menggunakan moulding satu jenis sesuai desain yang diinginkan. Cetakan GRC dapat dibuat dengan Material antara lain: Triplek, Resin, Karet, dan GRC itu sendiri.Pelaksanaan pekerjaan GRC dapat dilakukan dengan waktu yang singkat dan lebih cepat dibanding material sejenisnya. Penginstalan GRC dapat dilakukan dengan sistem pengelasan, fiser, dan menggunakan material-material lain sebagai pendukung seperti Dynabolt, Braket atau Rangka siku, Besi Pipa atau bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Produk-produk grc yang di buat CV. Assiry Art antara lain :
Kubah/Dome (Polos & Motif), Ceilling/Plafon (Polos & Motif), Cover Coloumb Listplank ( Polos & Motif), Clading Dinding ( Polos & Motif), List Profil, Sopi-sopi, Pot Bunga, Canopi, Juga Mengerjakan GRC Board, Kalsiplank Polos dan Motif Kayu Jati.

Keunggulan produk GRC :
-Mampu memproduksi bahan-bahan yang rumit.
-Bisa dicetak dalam bentuk apapun
-Ringan dan mudah dalam pemasangan
-Dapat mengurangi beban pada konstruksi gedung
-Tahan terhadap api dan perubahan cuaca
-Tahan lama serta mudah dalam pemeliharaan.
-Ideal untuk membuat profile atau ornament yang bergaya klasik atau maroko yang menggunakan full ornamen arabic art.

Bahan baku yang digunakan adalah:
- SERAT FIBER : jenis alkali-resistant dengan kadar zirkonia (Zr02) yang tingggi. Berbentuk panjang seperti tali, yang pada waktu proses penyemprotan serat tersebut akan terpotong-potong sepanjang 18 – 36 mm. serat fiber yang kami gunakan adalah Roving Spry Up 2400 Tex ex. Taiwan.
Komposisi pemakaian serat fiber adalah 5% dari bobot GRC/m2.
SEMEN: Semen yang digunakan adalah portland biasa seperti disyaratkan oleh beton atau PBI TYPE 1971. Untuk sement yang biasa digunakan oleh CV.Assiry Art adalah semen gresik dan tiga roda..,
PASIR: Pasir yang digunakan adalah pasir galunggung yang bersih, kering dan keras, berfradasi 150 mikron sampai 1,2 mm. dengan persyaratan lumpur organik > 0,5%, silika > 96%, larutan garam < 1% dan kelembaban < 2%.,
AIR: Air dengan syarat bersih, tidak mengandung lumpur dan setara dengan air yang digunakan untuk adukan beton.

Berikut ini beberapa jasa seni rupa dan kaligrafi yang kami tawarkan

GRC KUBAH

Kubah GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan kubah Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya, Kubah GRC terbilang lebih murah daripada kubah dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

GRC KRAWANGAN

GRC Krawangan sudah menjadi hal yang wajib ada di sebuah masjid. Keindahan corak dan tekstur krawangan GRC menjadikan masjid terlihat lebih elegan

Silahkan klik di sini

GRC KALIGRAFI

Kaligrafi GRC menjadi alternatif bagi anda yang menginginkan kaligrafi timbul yang megah dan terkesan mewah

Silahkan klik di sini

GRC LISTPLANG

Listplang GRC dengan motif ukiran dan atau ornamen akan membuat Masjid semakin indah. Kami melayani segala bentuk motif untuk listplang

Silahkan klik di sini

GRC MOTIF MASIF

Siapa yang tak takjub melihat indahnya ornamen dan motif GRC. Dengan paduan desain yang unik dan elegan menjadikan GRC motif masif ini terlihat mencolok dan sedap dipandang.

Silahkan klik di sini

GRC MAKARA TIANG

Tiang penyangga pada Masjid akan semakin elok dipandang jika dipadukan dengan GRC Makara tiang, dengan motif dan ornamen klasik semakin membuat Masjid terlihat elegan.

Silahkan klik di sini

GRC MAHKOTA KUBAH

GRC Mahkota kubah sebagai pelengkap Kubah GRC anda. Dibuat berdasarkan desain yang anda inginkan.

Silahkan klik di sini

GRC MENARA

Menara GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan Menara Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya Menara GRC terbilang lebih murah daripada Menara dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

RELIEF BATU PARAS JOGJA

Relief batu paras jogja begitu rumit dan unik desain dan coraknya. Tentunya semakin membuat Masjid atau rumah anda terlihat unik dan menarik

Silahkan klik di sini

KALIGRAFI KUBAH

Kubah merupakan komponen penting sebuah masjid, dengan sentuhan kaligrafi dan ornamen estetik akan membuat kubah menjadi indah. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman kami dalam membuat kaligrafi kubah sudah terbukti dengan banyaknya masjid/musholla yang sudah menggunakan jasa kami. Baik itu kubah berhias kaligrafi, ornamen, lukisan awan dan yang lain

Silahkan klik di sini


Rabu, 28 September 2016

KESURUPAN CELANA DALAM

Assiry gombal mukiyo, 29 September 2016

Foto Assiry Presiden Kaligrafi.

Saya sebenarnya tidak ingin berbicara tentang barang yang satu ini. Tapi saya jadi tergelitik hati saya untuk menulis kasus ini. Kasus pencurian ratusan celana dan bra perempuan oleh seorang Mahasiswa S2 di Jogyakarta dengan inisial M. Sangat unik tapi menggelikan, saya tidak tahu pasti buat apa celana dalam dan pakaian dalam lainnya sebanyak itu dicuri dari penghuni kos di dekat kosnya itu. 

Mohon anda jangan menyimpulkan yang tidak -tidak. Apalagi kemudian menuduh Si M ini Cabul meskipun sepertinya begitu. Misalnya menganggapnya gila CD atau bra. Kemudian anda menudingnya gila. "wah jangan- jangan CD dan bra itu di pakainya sendiri, atau dibuat tutup kepala seperti yang lagi ngetrend di Korea karena mengikuti trend anak muda disana, atau jangan -jangan dibuat jimat tertentu biar tidak mempan dibacok misalnya". Itu bukan ranah saya untuk menyimpulkan sesuatu yang diluar kapasitas saya.

Tetapi saya jadi senyum -senyum sendiri karena teringat teman saya yang hobbynya kemana -mana kalau ke luar kota "ngikut" saya menebar virus keindahan kaligrafi ternyata harus bawa celana dalam istrinya. Ketika di kamar dia ciumi itu celana dalam istrinya hingga berjam -jam. Saya diam saja melihat kelakuan aneh teman saya itu meskipun pada akhirnya saya beranikan diri bertanya " kamu kok suka ciumi anu itu kenapa ?"
Dengan sangat yakin dia menjawab " Sampean jangan suudzon ini CD istri saya lho yah, disaat saya jauh dengan istri saya inilah yang bisa saya lakukan, sebagai bukti dan janji kesetiaan cinta saya kepadanya bahwa ada atau tidak ada istri didekat saya ia akan selalu ada dalam hati saya dan CD inilah yang mewakili kehadirannya". Saya terbahak -bahak mendengar penjelasan teman saya itu.
Mohon anda jangan menyebut teman saya itu gila atau sedang kesurupan celana dalam, bisa jadi ia benar dan tidak berlebihan.

Menurut saya memiliki fantasi dalam berhubungan seksual memang merupakan hal yang normal. Namun menjadi tidak normal jika seseorang memiliki fantasi seksual dengan memuja benda mati atau bagian dari tubuh lawan jenis secara berlebihan untuk mencapai kepuasan seks. Bila anda sudah memilki tanda -tanda seperti ini, apalagi jika melihat jemuran pakaian dalam tetangga anda sudah belingsatan kemudian bawaannya ingin mengambilnya, bisa jadi anda sudah kerasukan Jin Ifrit atau memang terjangkit "fetisime".
Fetisime itu merupakan suatu bentuk kelainan seksual yang menggunakan benda-benda non seksual, seperti benda mati atau bagian tubuh lawan jenis untuk mendapatkan kepuasan seksual. Benda-benda mati yang biasanya digunakan merupakan benda yang dapat meningkatkan gairah seksual pelaku, diantaranya pakaian dalam wanita, sepatu, stocking, softek dan beberapa pakaian milik wanita lainnya. Sedangkan bagian tubuh yang sering dijadikan fetis antara lain payudara, rambut, kuku, leher, pantat, dan lain sebagainya tergantung dari pelaku fetisisme itu sendiri.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab fetisime tetapi bisa jadi mungkin karena pengalaman masa lalu atau traumatik masa lalu akibat pelecehan seksual, atau rasa ingin tahu dan ketertarikan akan benda-benda yang dimiliki lawan jenis, bisa juga mungkin karena traumatik akibat tidak bisa melakukan hubungan seksual pada lawan jenis atau kelamaan menjomblo akhirnya cuma bisa mengkhayalkannya, atau karena Ketakutan akan kemampuan diri atau maskulinitas diri dan takut ditolak pasangan. Wallahu a'lam.
Kita berdoa sajalah, Semoga Tuhan selalu melindungi kita dari godaan pakaian dalam wanita yang ada dijemuran agar terhindar dari penyakit fetisime yang merupakan penyakit psikologis yang bikin malu.
Jika terbukti diantara anda ada yang pernah diam -diam mengambil pakaian dalam tetangga atau pakaian mahasiswi yang ngekos. Semoga Malaikat tidak mencatat sebagai sebuah keburukan tapi oleh Allah anda diberi kesembuhan dan ampunan yang luas dan bisa benar -benar bertaubat mumpung belum tertangkap Polisi, dan yang punya pakaian dalam itu meminta celana dalamnya dikembalikan. Amiiin........

Selasa, 27 September 2016

RATU SEJATI

Assiry gombal mukiyo, 27 September 2016


Ratu sejati tidak membutuhkan gelar, tidak membutuhkan mahkota emas di kepala dan tidak membutuhkan bangunan istana yang megah bersulamkan emas permata.

Tidak juga, polesan-polesan duniawi. Karena bedak, lipstik, pelentik bulu mata hanyalah dibutuhkan oleh mereka yang tidak sejati. Yang sejati tidak butuh dibesar-besarkan, diagung-agungkan dan diindah-indahkan karena dia sudah indah, besar dan agung.

Jika Allah adalah Ratu sejatimu. Maka Ia akan terus bersemayam dalam singgasana hatimu dan kekal disana. Dalam kondisi apapun itu. Susah senang, tawa dan berpeluh air mata Ia menjadi 'As Syifa' dan penawardari setiap duka dan nestapa. Tetapi jika laki -laki atau perempuan apalagi seisi dunia ini yang menjadi kesejatian dan menyemayami singgasana hatimu maka kelak yang ada hanya penyesalan tak berguna.

Tidak ada larangan untuk mencintai dunia tapi cintailah dunia karena Allah.
Itulah sesungguhnya yang sejati dalam hidup ini.

PIL DOKTER & PIL TUHAN

Assiry gombal mukiyo, 27 September 2016


Para ibu khawatir pemakaian pil KB akan membuat mereka susah mendapatkan kehamilan selanjutnya setelah tidak lagi mengonsumsi pil KB. Atau sebaliknya seorang remaja putri yang justru takut hamil kemudian memakai alat kontrasepsi karena memang hobbynya free sex dengan pacarnya. Mereka hanya takut kepada saran Dokter untuk memakai obat atau alat kontrasepsi biar bisa hamil atau tidak hamil daripada takut kepada Tuhan.

Saya sangat sedih karena ternyata kepatuhan manusia dan masyarakat kita kepada Tuhan tidak sehebat dan sekonyong-konyong kepatuhan mereka kepada seorang dokter. Kaum beragama bisa dengan tenang tanpa beban tidak menjalankan ibadah sembahyang selengkap yang Tuhan perintahkan, tetapi mereka tidak berani satu kali pun tidak melakukan apa yang dokter perintahkan.

Bahkan banyak penyembah Tuhan yang puluhan tahun tidak melakukan shalat, tidak zakat, tidak puasa ramadhan bahkan gemar korupsi, tetapi haji berkali -kali sebagai citra. Untuk menumbuhkan kesadaran dan pengakuan agar disebut baik, mereka berbondong -bondong bersedekah agar disebut dermawan, atau berharap agar Tuhan membalas nilai sefekahnya dengan ganti yang berlipat -lipat, mereka menjadikan Tuhan sebagai mitra dagangnya. Ketika dokter memerintahkannya minum obat tiga kali sehari, tidak satu kali pun mereka berani absen meminum obat.

Tidak sedikit yang "mbacot" bahkan bingung, atau tidak benar- benar mempercayai firman Allah yang pernah Allah turunkan dari Zabur, Taurat, injil dan Quran, tetapi tidak sekalipun mereka pernah mempertanyakan hal-hal yang menyangkut pil atau obat yang diresepkan atau diperintahkan oleh dokter. Tidak ditanyakan kembali kenapa obat yang ini, kok bukan obat yang itu. Kenapa obat yang diminum ini puyer kenapa tidak tablet saja, kenapa harus pakai kondom kok tidak langsung saja dan lainnya.

Negara yang tidak pernah bisa menjamin kesejahteraan warganya tetapi kewajiban membayar pajak selalu kita jalankan meskipun harus berbondong -bondong mengikuti tax amnesti atau ampunan pajak karena menunggak membayar pajak.

Tetapi ketika Tuhan sudah kontan memberikan semua fasilitas dan kebutuhan seluruh makhluk di alam semesta, beruba nikmat dan hamparan bumi ini baru kemudian menyuruh membayar pajak atau meminum "Pil Tuhan" dengan menjalankan perintah Sholat saja, dalam rangka bersyukur sekadar dengan meluangkan waktu beberapa menit lima kali sehari, manusia masih terus bertanya: "kenapa harus lima kali sehari? Bagaimana kalau setahun sekali saja. Katanya Tuhan itu maha pengampun. Lha negara saja bisa memberikan ampunan masak Tuhan tidak. Kalau begitu Pensiun saja jadi Tuhan ?"

BELAJAR KEPADA H.ARIS JUNAIDI KUDUS


Assiry gombal mukiyo, 27 September 2016



Alhamdulillah malam ini, setelah Maghrib, Selasa 27 September 2016 saya dapat bertemu langsung dengan Ketua PHRI( Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) siapa lagi kalau bukan Bp.H.Aris Junaidi yang juga Owner Rumah Makan Bambu Wulung Jl. Kudus-Pati, Sumber Hadipolo Kec. Jekulo Kudus.

Saya banyak belajar berbisnis dan apapun ketika beliau bercerita panjang lebar tentang pengalaman pahitnya saat menjadi ajudan Presiden Abdul Rahman Wahid ( Gus Dur). Beliau mulai bercerita ketika menjadi Bendahara Gerakan Pemuda Ansor, bersama tiga rekannya. Peristiwa itu terjadi 31 Agustus 2001 malam, di Jalan Warung Buncit, Jakarta Selatan, atau tepat di depan Gedung Philips. Saat itu, Bp.H. Aris bersama ketiga rekannya dalam perjalanan menuju Kantor Gerakan Pemuda Ansor, di Jalan Kramat, Jakarta Pusat, menggunakan mobil Daihatsu Feroza warna putih.

Dalam perjalanan tersebut, sekitar pukul 23.15 WIB, mereka diberondong tembakan yang berasal dari sebuah mobil KIA Sporty warna hitam. Dalam peristiwa itu, Bp.H Aris terluka di bahu kiri akibat keserempet timah panas. Namun, rekan Bp.H.Aris, yakni Bp.Fadelan (yang mengendarai mobil) mengalami luka serius akibat pelor yang bersarang di rusuknya. Mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit MMC Kuningan, Jaksel, setelah Aris menghubungi polisi, keluarga dan rekan-rekannya.

Saya mendengarkan seluruh ceritanya sambil asyik menikmati beberapa menu makan dan cemilan yang disuguhkan gratis kepada saya hingga tanpa terasa saya menghabiskan semua menu tersebut. Beliau lanjut cerita ketika awal kenal dengan Gus Dur adalah saat kuliyah di Jombang sekitar th 1985. Tidak heran hingga bisa dekat dan aktif menjadi pengurus Ansor sekaligus mendampingi dan mengajudani Gus Dur saat menjadi Presiden RI.

Beberapa kali Pak H. Aris begitu saya memanggilnya, juga sering sekali mengadakan event budaya. Seperti terlibat langsung pada acara Seribu kupat di Colo Muria Kudus, Parade seni budaya dan Festival Bambu Wulung Kudus dll.

Pak H.Aris memaparkan, ia pernah membaca sebuah catatan dari J.Osdar yang menyebut Gus Dur pernah melakukan lawatan ke Afrika Selatan untuk menimba ilmu dan pengalaman melakukan rekonsiliasi nasional pada April 2000. Hanya saja, waktu itu Gus Dur ‘tidak sempat’ bertemu Mandela, namun dia sempat berbicara mengenai rekonsiliasi nasional dengan Presiden Thabo Mbeki, ceritanya.

Karena itulah, beliau terinspirasi untuk mengadakan tahlil budaya di panggung seni di belakang Rumah Makan Bambu Wulung Desa Ngembalrejo Kudus, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut merupakan ajang “mempertemukan” dua tokoh dunia dalam “satu panggung”, yaitu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nelson Mandela.

Acara Festifal Bambu Wulung itu digelar juga untuk mengenalkan sosok Gus Dur di kalangan anak muda. Dan memeriahkannya dengan acara lomba rebana, melukis wajah Gus Dur, hingga teater. Puncak acara gelar seni budaya tersebut juga diisi orasi budaya oleh putri bungsu Gus Dur Inayah Wulandari Wahid dan budayawan yang juga pengasuh Ponpes Salaf Asrama Perguruan Islam Tegalrejo Magelang KH. Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf).

Bp.H.Aris Junaidi juga adalah Ketua Lesbumi Kudus (Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia). Ia yang pernah menjadi asisten pribadi Gus Dur mengenang sosok Gus Dur adalah sosok panutan yang patut diteladani. Gus Dur memposisikan islam sebagai rahmat bagi seuruh manusia (Rahmatan lil’alamin). Meski beda agama atau pandangan, Gus Dur tak pernah ngecap ini itu, apalagi mengkafirkan seseorang. Semua manusia bahkan yang tidak beragama pun wajib dilindungi. Begitu pandangan Gus Dur, ujarnya.

Tetapi dari banyaknya obrolan yang paling menarik perhatian saya adalah ketika beliau bercerita tentang awal mula mendirikan Rumah Makan Bambu wulung pada th.2009. Cerita beliau, Waktu itu Gus Dur memberikan perintah kepada Pak H.Aris untuk membuat Warung Nasi. "Itu Gudang dan garasi mobilmu dibersihkan daripada kotor ndak terurus, terus mobil truknya dijual saja hasilnya buat warung nasi" perintah Gus Dur kepada Pak H Aris.

"Lha aku kan ndak punya pengalaman usaha warung makan?" Jawab Pak H Aris. "Aku aja malah ndak punya pengalaman jadi Presiden tetep aja jadi Presiden". Timpal Gus Dur. Kompak mereka berdua tertawa, hahhhaa......

Akhirnya sejak 2009 hingga kini berdirilah Rumah Makan Bambu Wulung. Bahkan temannya Pak H. Aris Junaidi namanya Pak H.Mufrodi yang juga dekat dengan Gus Dur ikut kecipratan berkahnya. Karena juga didorong oleh Gus Dur untuk membuka bisnis Warung Kopi sekaligus diberikan rekomendasi untuk mendapatkan ijin gratis untuk membuka warung kopi yang terkenal dengan nama" Taman Kopi".Taman Topi terletak di Mayong Jepara yang hingga kini juga sukses dan maju pesat. Begitulah cerita Pak H.Aris Junaidi.

Banyak ilmu yang saya dapatkan bukan hanya sekadar bisnis, perjuangan hidup, kebaikan, kemanusiaan dan agama juga soal jabatan yang beliau juga banyak dapatkan langsung dari sosok Gus Dur ketika akrab bersamanya selama 20 th lebih. Semoga saya juga bisa mengambil intisari dari ilmunya yang bisa saya amalkan, Amiiin.

Minggu, 25 September 2016

MELACURKAN DIRI KEPADA UANG

Assiry gombal mukiyo, 25 September 2016


Tidak sedikit tetangga saya yang ikut bergabung dengan Jamaah Kanjeng Dimas ini. Sudah berapa ribu orang yang berbondong-bondong mengikuti ritual penggandaan uang tersebut, meskipun itu palsu dan penuh tipu muslihat.

Seperti dilaporkan, Kanjeng Dimas atau Dimas Kanjeng ditangkap polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan dua pengikutnya. Si pengikut dibunuh karena akan membongkar kejahatan Dimas Kanjeng. Selama ini berita yang beredar hingga kampung saya di Kudus Jawa Tengah Dimas Kanjeng mengaku bisa menggandakan uang. Syaratnya para pengikutnya harus menyerahkan sejumlah uang sebagai mahar agar bisa menghasilkan berlipat -lipat.

Berkali-kali saya memberikan penjelasan kepada tetangga yang kebetulan menjadi pengikut dan kacung setia Kanjeng Dimas tersebut. Saya bilang bahwa penggandaan uang itu tidak pernah ada. Yang ada justru uangmu akan habis ludes karena tanpa sadar kamu akan terus ketagihan untuk memberikan uang bahkan menjalankan apa saja demi menuruti perintah Kanjeng Dimas.

Sebab pertama karena anda sudah betul -betul berharap bahwa akan mendapat ganti puluhan kali lipat uang yang sudah anda berikan kepada Kanjeng Dimas itu. Jadi prinsipnya semakin banyak yang diberikan kepada Kanjeng Dimas anda semakin dinina bobokkan dengan harapan semua bahwa ratusan juta bahkan milyaran uang anda akan dapatkan. Sebab kedua karena anda ingin mendapatkan uang banyak dan cepat kaya dengan cara yang instan dengan prinsip kalau bisa beternak uang kenapa harus susah payah bekerja. Inilah mind set yang keliru.

Ini kan kelewatan. Modus, tukang tipu dengan menjual nama Agama memang sangat menggiurkan. Kalau mau mendapatkan uang banyak yah kerja bukan malah digandakan. Memang ternak bisa terus bertelur atau melahirkan anak yang bernama uang. Hidup nemang butuh uang tetapi bukan segalanya. Tidak perlu menjadi makhluk yang merendahkan diri dengan mengejar-ngejar makhluk lainnya yang namanya uang. Karena derajat kita lebih tinggi dari uang.

Yang kita perlukan adalah bagaimana kita memiliki kepribadian dengan sifat, sikap dan perilaku yang membuat uang mengejar-ngejar kita. Jadi misalnya, apa yang disebut amanat, amanah. Jadi orang merasa aman dengan Anda. Kalau orang nitipin motor ke Anda orang percaya motornya nggak akan rusak, orang nitipin istrinya ke anda karena keluar kota, anda tetap menjaganya nggak akan dipakai yang enggak-enggak.
Orang nitipin jabatan kepada Anda orang merasa aman kepada Anda, itu disebut "mukmin" kalau dalam Islam. Asal Anda bikin orang aman, Anda bisa dipercaya, Anda membuat segala sesuatu stabil, maka Anda tidak perlu cari uang, karena uang akan sibuk mencari Anda.

Jika anda penjual jasa misalnya, pelayananmu baik, hasil karyamu berkualitas, cara kerjamu profesional meskipun cuma usaha "jasa loundry", tetapi jika itu anda jaga dengan baik saya yakin anda justru akan dikejar oleh uang artinya banyak pelanggan setia, orang dengan rela hati malah menambah tips karena wangi, bersih dan juga rapi hasil loundry anda.

Saya sendiri menjual jasa dengan melayani jasa kaligrafi di hampir seluruh penjuru Indonesia dan beberapa kali ke Manca Negara, tanpa modal uang sepeserpun. Tetapi karena kepercayaan dan amanah terus saya jaga, setiap bulan orang -orang berbondong -bondong mencari saya, menelpon dan menginginkan saya dengan kendaraan CV.Assiry Art untuk menebarkan keindahan kaligrafi entah itu Masjid Kampus dan perkantoran, Masjid Kementerian Negara, Musholla Apartemen, Surau kampung atau Musholla pribadi dan lainnya.

Menurut saya jangan menyibukkan diri dengan sibuk hatinya, sibuk pikirannya, darahnya, emosinya, batinnya, jiwanya, sholatnya, hajinya, untuk mencari uang. Karena derajatnya uang itu yang mencari Anda. Anda derajatnya adalah dicari oleh dunia, Anda tidak punya derajat yang rendah untuk mencari dunia, kalau menurut Allah seperti itu. Jadi sesungguhnya dengan Anda tidak terlalu berkonstrasi mencari uang, apalagi ko sampai melacurkan diri kepada uang dengan menipu, korupsi, memanipulasi yang muaranya adalah merugikan orang lain, maka sesungguhnya potensi uang yang datang kepada Anda jauh lebih banyak dari pada kalau Anda sibuk mencari uang. Ini ekonomi siklikal namanya.

Tentu anda dan bahkan kita semua harus berkerja secara halal sekecil apapun itu usaha kita asal kita telaten dan sabar, semua akan berbuah dan buah kesuksesan. Entah cepat atau lambat kita yang pasti memanennya. Karena hidup tidak hanya mencari dan nemburu uang tetapi menaburkan kebaikan.

Dalam filosofi Jawa dikenal “urip mung gawe kebecikan”. Jika ini dilakukan dengan sungguh-sungguh, maka “efek samping”nya adalah materi, uang atau nafkah yang justru lebih melimpah daripada ketika tujuan hidup kita adalah mencari uang semata. Tentu ini berbeda dengan “Kiai Yusuf Mansyur” yang demikian heroik menafsirkan Qur’an dengan “teori” sedekah versinya. Benar dalam Al Qur’an Allah SWT menjanjikan akan melipatgandakan amal kebaikan menjadi 700 kali dan seterusnya, namun tentu ini harus dimaknai dalam hubungan “rasa cintaNya” kepada kita, dan bukan hubungan matematis-kapitalistis. Kalau terjebak dengan cara pandang Kiai Yusuf Mansyur maka orang yang bersedekah bukan dalam kerangka taqwa dan tawakal, melainkan dalam hubungan dagang. “Ini lho Tuhan aku sudah bersedekah, mana imbalan 700 kali itu ?”, barangkali ini yang dicari manusia.

Padahal Allah SWT sudah bernjanji akan memberi rezeki dari arah yang tidak diduga-duga dan akan mencukupkan segala kebutuhan kita, dan Allah hanya meminta dua hal dari kita: taqwa dan tawakal. Taqwa tentu terkait dengan kemesraan cinta antara hamba dan Tuhannya dan tawakal adalah term yang tidak terpisah dari kata kerja. Orang yang tidak pernah bekerja dalam kebaikan tidak boleh mengklaim dirinya tawakal hanya dengan jalan menyerahkan diri saja kepada Allah SWT. Sederhana saja, Allah telah berbagi kepada kita secara demokratis. Kita sudah diberi berbagai fasilitas di alam semesta ini, dan tentu saja ada pembagian tugas atau sharing. Ada qudrah dan ada iradah.

Ingat Untuk urusan uang, Tidak ada cara yang instan kemudian jadi kaya seperti kasus MLM dan penggandaan uang tanpa melalui kerja dan usaha. Yang cepat tapi enak itu tidak ada dalam hidup ini kecuali jika anda terpaksa onani.

Selasa, 20 September 2016

MUKIDI ( MUSABAQAH KALIGRAFI ISLAM DI INDONESIA)

Assiry gombal mukiyo, 1 September 2016


Beberapa hari terakhir, jagat media sosial tertawa lepas sebab kehadiran Mukidi; tokoh dengan cerita gokil yang mengocok perut. Cerita tentang Mukidi tersebar di berbagai media sosial, bahkan jadi bahan perbincangan pula di warung kopi.

Satu hal yang patut dicatat atas kehadiran Mukidi akhir-akhir ini adalah kenikmatan tertawa di tengah berita-berita ‘serius’ yang dapat mengernyitkan dahi. Mukidi adalah ikon kegembiraan, keceriaan, lepas dan merdeka dari sumpek dan ruwetnya hidup. Ia bisa dibilang terlahir kembali, mengisi hari-hari masyarakat kita.

Beberapa waktu lalu saya sempat membuat Surat Cinta kepada Dewan Hakim Kaligrafi Nasional. Banyak sekali kelucuan dan bahkan saya sering senyum -senyum sendirian ketika duduk, jalan atau ketika sedang manyun sendiri.

Saya semakin sering senyum sendiri setelah itu. Meskipun saya berdoa semoga saya tetap waras dan ngga berubah menjadi gila lalu mondar- mandir, gondal -gandul ngga pakai celana. Ini kan membahayakan stabilitas dan kewibawaan saya.

Singkat cerita ada salah satu Dewan Hakim Kaligrafi yang saya tanya melalui inboks fb, sebut saja Namanya Bp.Mukidi. Terjadilah dialog ringan antara saya dengan Bp.Mukidi hingga saya terpingkal -pingkal sendiri, "ngakak iblis". Saya nukil sedikit penggalan Dialog saya dan Bp.Mukidi yang menurut saya sangat lucu.

Saya: "Mohon maaf Bapak kan Dewan Hakim Lomba Kaligrafi Nasional? Masak membedakan mana kaidah diwani yang boleh dipanjangkan atau tidak Bapak tidak tahu, sehingga tidak terbaca huruf sin atau syin".

Bp.Mukidi: "Wah kalau soal itu saya yah kurang tahu, saya cuma ditunjuk dan diusulkan PemProp dan LPTQ dari daerah kami untuk menjadi salah satu Hakim Kaligrafi Nasional. Yah sedikit pengalaman lah pernah bikin dekorasi pengajian dan orang nikahan dengan kaligrafi".

Saya: Saya ngakakkk dan menahan geli berasa pengen pipis dicelana. Kemudian bertanya kembali "Terus bagaimana dasar atau acuan Bapak untuk menilai lomba kaligrafi Nasional tersebut, Standar penilaian Bapak dengan standar Nasional atau Internasional?"

Bp. Mukidi: Mohon Maaf Ustaz, saya sendiri dinas di KUA. Standar Nasional apa internasional saya kurang tahu itu. Pokoknya yang penting saya ikut menilai karena menjalankan tugas dinas. Itu saja!".
Sepertinya Bp. Mukidi sedikit sewot.

Saya: Senyum saya makin lebar, " Haduh pakk...bagaima mungkin Bapak yang setiap hari tugasnya menikahkan orang, sekarang tiba tiba disuruh menilai dan mengawinkan huruf kaligrafi. Bapak memang lucu, ngga tau kaligrafi tapi mauu yah jadi hakim kaligrafi". Sambil mengelus dada dan anuh saya....heehee.

Begitu lucunya Indonesia, Amil tukang Nikahkan orang di KUA tetapi ditugasi Dinas untuk mengawinkan dan Juri Kaligrafi tingkat Nasional. Sungguh besar sekali anugerah yang Allah telah berikan kepada Bp.Mukidi.

Meskipun kadang kelucuan yang terjadi adalah ketika bertentangan dengan nurani. Ini yang seringkali mengiris hati saya sambil ingin sesekali split karena saya ngga bisa goyang patah -patah meskipun sepatah apapun hati saya.

Saya setuju dan ikut mendukung jika kelucuan itu berkaitan dengan polah dan tingkah bangsa kita yang terus tegar dan perkasa menghadapi perihnya hidup seperti misalnya banyaknya pemuda dan pemudi kita yang ngga punya duit tapi berani nikah. Ngga bisa makan tapi mondar -mandir didepan warung atau didepan rumah orang yang punya hajat dengan harapan biar dapat nasi gratis tanpa mengeluarkan kocek.

Pemuda -pemudi kita berani kredit motor padahal pengangguran. Ngga punya rumah padahal cuma ngontrak tapi berani ngga KB dan terus saja bikin anak sampai ngga sempat kathoan ( pakai celana: red). Luarrr biasaaa....., Apalagi hayo ?

Banyak sekalii kehebatan dan ketangguhan bangsa ini. Pemuda kita paling semangat jika diajak perang. Makanya ketika Malaysia bikin ulah dengan mengklaim batik, reog, gamelan sebagai budaya Malaysia. Mereka yang paling lantang bersuara " Hayooo ganyang Malaysia, sudah lama kita ngga gelut, ngga tawuran. Ko sekarang ada yang bikin ulah sikat habis saja, dari pada hidup juga susah mending mati mengukir sejarah!".

Ngga bisa Indonesia dilawan dengan cara Perang karena semangatnya begitu berkobar bahkan jika tidak bisa makan sekalipun.

Bangsa mana yang kuat seperti bangsa kita. Bangsa yang terpuruk yang hidup dari hutang luar negeri tapi masih bisa cengengesan, tertawa dan terus bercanda menjalani kehidupan yang sulit dan terhimpitnya ekonomi.

Kecurangan -kecurangan dalam sendi dan bidang apapun sudah sedemikian parahnya. Saya tak berani memastikan apakah kecurangan termasuk ke dalam kurikulum pelajaran atau pelatihan sepakbola.

Jangankan sepakbola, sedangkan Sekolah atau Universitas saja tidak punya urusan dengan kejujuran atau kecurangan. Dunia akademis hanya mengkaitkan diri dengan tahu dan tidak tahu, mengerti dan tidak mengerti, serta pintar atau bodoh.

Adapun jujur atau baik, bukan urusan ilmiah, bukan urusan Kampus dan urusan Akademik.

Sabtu, 17 September 2016

SELFIE HARAM SELFIE HALAL

Assiry Gombal Mukiyo, 18 September 2016



Teman -teman boleh tidak sepakat dengan saya bahwa Selfie itu boleh asalkan tidak mengandung unsur sara, Pornografi dan fitnah. Selfie bisa jadi haram bila selfie itu anda lakukan disaat lagi Solat misalnya, lagi ada orang kecelakaan tapi anda malah sibuk selfie, ada orang kebakaran rumahnya anda justru tidak membantu malah repot selfie dan banyak contoh - contoh lainnya yang mengakibatkan perilaku selfie tersebut menjadi over/ berlebihan sehingga berpotendi menjadi haram. Hal ini tentu bersifat kontekstual.

Saya memang tidak sependapat fatwa MUI Palu Sulteng, yang secara ceroboh memfatwakan bahwa Wanita bersuami haram selfie di Medsos sedangkan tidak ada larangan bagi Suami yang beristri untuk melakukan hal yang demikian. Ini kan diskriminasi namanya. Anda jangan tersinggung jika saya tidak sepakat dengan hal itu. MUI sudah beberapa kali memfatwakan sesuatu haram secara serampangan mulai dari mengemis haram, BPJS haram, rokok haram, facebook haram, sekarang juga selfie bagi wanita bersuami difatwakan haram, dan banyak lagi yang dihukumi haram juga sesat tanpa mempertimbangkan apa akibat yang akan ditimbulkan oleh fatwa tersebut.

Tidak hanya terjadi di Indonesia diluar negeripun banyak kasus -kasus fatwa yang lucu dan menjadi bahan lelucon. Pernah Uama di Malaysia mengharamkan yoga. Sebagian besar ulama Saudi hingga sekarang mengharamkan perempuan untuk menyetir mobil. Beberapa ulama Saudi juga melarang perempuan memakai “bra”, karena hal itu bisa menipu laki-laki, seolah-olah dia memiliki payudara yang besar, padahal belum tentu demikian, dan karena itu bisa dianggap sebagai tindakan penipuan dan harus difatwakan haram.

Begitu juga, perempuan diharamkan memakai sepatu dengan hak tinggi, lagi-lagi dengan alasan penipuan: dengan sepatu berhak tinggi, perempuan tampak lebih tinggi dari aslinya, dan itu jelas sangat menipu. Dalam hati saya berkata: kalau diterus-teruskan, perempuan juga dilarang berhias, karena bisa menipu pula, dia tampak lebih cantik dari aslinya, dan itu menipu laki-laki. Pertanyaannya Ko selalu yang menjadi obyek fatwa adalah petempuan.

MUI itu sebenarnya dari jenis apa? Jenis UFO atau malaikat? Ko begitu hebatnya sehingga memilki legalitas untuk memfatwakan sesuatu haram, halal, sesat dan lainnya. Tidak pernah dijelaskan. Tiba- tiba dijadikan lembaga fatwa, aneh sekali. Coba kita berfikir kritis sedikit apa sebenarnya status MUI? Instansi pemerintah? Ormas? Orsospol? Lembaga pemerintahankah? Tidak jelas, kan? Tapi ada anggaran APBN yang terus mengalir. Ini jadi membingungkan.

Menurut saya penggunaan nama Ulama' bisa disalahgunakan. Di MUI, asal bisa jadi pengurus MUI maka akan disebut sebagai ulama, meski hanya menjadi bendahara atau sekretaris.

Betul memang tidak semua orang kompeten untuk mengeluarkan sebuah fatwa. Tetapi, setiap orang berhak menilai apakah sebuah fatwa masuk akal atau tidak, apalagi jika fatwa itu menyangkut kehidupan masyarakat banyak. Dengan kata lain, cara terbaik yang dapat membantu orang-orang awam di bidang hukum Islam untuk menilai sebuah fatwa adalah akal sehat. Itulah modal mental paling berharga yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia. Dengan akal sehat, orang bisa sampai pada pendapat yang berbeda-beda. Perbedaan adalah hal yang biasa dan tentu alamiah.

Tetapi, memberangus perbedaan dengan alasan bahwa pendapat tertentu bertentangan dengan “fatwa” dari seorang atau lembaga ulama dan karena itu sesat, jelas tak masuk akal dan kontradiktif dengan hukum masyarakat.

Ok, merebaknya ‘Selfie’ sebenarnya diangkat dari kegelisahan yang menyeruak masyarakat hari-hari ini melalui media sosial. Selfie seolah menemukan panggung tersendiri bagi manusia tersebut. Selfie ialah kegiatan mengenalkan potret diri kepada khalayak. Potret diri bisa jadi kebohongan pribadi melalui pencitraan. Dan ataupun kejujuran dalam diri manusia melalui publikasi tentang apa yang dilakukan.

Memang faktanya aneka unggahan foto di jejaring sosial tetap didominasi oleh aneka kesibukan pribadi. Ada potret mangkok bakso yang telah kosong dengan tulisan hmmm yummy, ada bentuk rambut baru karena seseorang baru keluar dari salon, atau tentang mobil baru yang baru saja datang ke rumah dengan tulisan: "rezeki anak saleh", ada yang baru nikah kemudian bikin status : Edisi berpelukan dengan istri tercinta" dan banyak yang lainnya.

Tidak bisa dipungkiri, Selfie sudah begitu membabi buta ketika sedang melakukan ibadah haji dan Umrah malah bukannya sibuk ibadah melainkan selfi -selfie, parahnya selfie didepan makam Nabi kemudian fiunggah di FB dengan status " Edisi Kangen dengan Nabi Muhammad". Memangnya Nabi itu Embahmu? Apa Nabi itu mantanmu yang lama tidak pernah ketemu?

Namun bagi jamaah umrah atau haji dari kalangan laki-laki bisa menjadi soal serius jika Selfie tetapi kain ihramnya melorot misalnya. Sebab, batas aurat kaum Adam adalah dari pusar hingga lutut.

Faktanya, tanpa sadar banyak jamaah pria ketika mengenakan ihram, wilayah bagian bawah pusarnya kerapkali terbuka karena kain ihramnya melorot kebawah karena sibuk Selfie. Ini kerap kali terjadi terutama pada jamaah lelaki yang berperut gendut.

Kini, sangat mudah mencari foto wajah seseorang dengan senyum semanis malaikat, dengan sebuah tangan yang seperti terpenggal nyaris setengah, dan dengan bibir memonyong. Itulah gaya selfie yang terkenal itu. Sebuah riset mencatat, generasi milenium ini, dalam setahun bisa mengabadikan sekitar dua ribuan foto dalam setahun dengan gambar wajah mereka sendiri.

Maka jangan kaget, jika kebutuhan selfie itu saat ini makin terasa mendesak di banding isu- isu sosial pada umumnya. Bahkan saat sedang melayat orang mati, seseorang bisa memajang senyum paling manis dan klik, bergaya di samping peti jenazah misalnya. Saya khawatir jika semua ini adalah gambaran dari pemujaan kepada diri sendiri yang sedang sampai di puncak paling tinggi.

Perilaku selfie yang semacam ini yang saya tidak pernah setuju dan haram hukumnya. Tetapi kelucuan -kelucuan itu terus saja merebak dan menyeruak bergumul bersama pro kontra halal dan haramnya selfie. Ketika ada ustadz HTI yang punya fans 3 juta lebih di FB. Di twitter dia 14 kali bikin twit yang mengarah pada fatwa haramnya selfie, apapun bentuknya pokoknya selfie haram, Eeeehh ternyata habis itu dia gagah-gagahan bikin selfie sendiri dan berkicau bangga dan senang karena habis selfie. Ini namanya mirip pepatah ibu Kartini “ Habis Selfie Haram Jadilah Halal”.

Jadi ingat sama koleganya yaitu "Partai Ajaib" yang pernah berkali-kali bikin manuver politik plin-plan dan jungkir balik. Kalo beda kepentingan jadi haram, tapi kalo sesuai tujuannya berubah jadi halal. “Pemimpin wanita haram, pemimpin wanita halal”, “Pemimpin kafir haram, pemimpin kafir halal”. Lama-lama mungkin juga bakal ada “Korupsi haram, korupsi halal asal untuk membangun masjid asal syaratnya tidak ketahuan. Inikan lucu.

Kalo mau selfie ya selfie saja tidak usah fatwa selfie haram selfie halal. Asal kita memahami kontekstual dan situasinya kapan harus selfie, dimana kita bisa dan pantas selfie, dengan tetap menata niat saat selfie dan tentu sekadar hiburan tidak ada masalah sebenarnya. Mau yang selfie Wanita bersuami atau Suami yang beristri atau Simbahmu yang juga ingin selfie tak ada masalah.

Kalau sudah begini ujungnya malah malu sendiri kan? Begitu pula kalau mau politik ya politik saja tidak usah memakai fatwa pemimpin anu haram pemimpin ini halal, itu tandanya tidak bisa berpolitik tapi mau menang politik tetapi memakai cara yang ndak sportif.

Saran saya jika mau komentar, maka komentar yang sopan, dengan membaca setiap postingan dan tulisan saya dengan membaca baik - baik secara runut dan runtut. Bahkan kalau perlu dibaca berulang -ulang kali, jangan mau jadi "generasi kempong" yang tidak mengerti apa yang ditulis dan hanya membaca judul tulisan langsung ribut. Atau kalau tidak sependapat dengan saya maka balaslah tulisan saya ini dengan sebuah tulisan. Tulisan dibalas dengan tulisan, itu yang benar, jangan malah ngajak ribut, betul begitu kang mas?
 
#EdisiMukidiNepukJidatSambilSpliitttt

Jumat, 16 September 2016

DISKRIMINASI FATWA MUI

Assiry gombal mukiyo, 16 September 2016


Jika seorang perempuan yang bersuami diharamkan berfoto di medsos kenapa laki -laki yang beristri tidak dilarang juga berselfie ria di medsos. Why? ...Ini fatwa yang sangat prematur, ndobol dan cenderung ngawur. Apa karena MUI hampir 90 persen laki -laki. MUI betul -betul secara serampangan mengeluarkan fatwa.

Kasus perselingkuhan itu jangan disalahkan foto, fb, wasshapp, bbm, dan media-media lainnya. Medsos hanya sarana atau alat yang tidak bisa jadikan sebagai sebab dan kambing hitam bahwa seseorang berselingkuh. Media itu tidak bisa dihukumi haram. Semua kembali kepada pribadinya masing-masing bagaimana menggunakan media apakah untuk sesuatu yan baik atau sebaliknya.

Selfie, atau foto pribadi itu tidak masalah selama tidak menimbulkan fitnah dan mengumbar aurat. Meskipun ada seorang istri yang tiba -tiba mabuk kepayang kepada seorang pemuda atau sebaliknya lantas gara -gara melihat foto selfie kemudian berselingkuh dan akhirnya menikah entah itu melalui IG, atau FB dan semacamnya.

Tetapi Mesdsos hanya berpengaruh tipis sekadar alat bantu komunikasi. Dan saya tegaskan bahwa perselingkuhan itu bisa terjadi terhadap siapa saja mau dengan medsos atau tidak. Karena semuanya kembali kepada pribadinya masing-masing.

Selama ini masyarakat Indonesia telah memiliki pola pikir keliru dalam menyikapi segala sesuatu, sehingga memberikan penilaian dan keputusan yang tidak tepat, misalnya MUI dalam menyikapi pengemis, facebook, selfie dan macam -macam kekonyolan MUI ini.

Terlebih lagi, MUI sebagai lembaga yang mengeluarkan fatwa juga tidak memiliki kekuatan hukum yang dapat menindak pelanggarnya, sehingga apa yang dikeluarkan dapat dianggap hanya sebagai sebuah wacana saja.

Agama meneladankan sebuah Kesetiaan. Kesetiaan kepada Rasulallah, kesetiaan kepada Allah, dan kesetiaan kepada pemimpin umat Islam. Nah, di dalam perkawinan, kesetiaan adalah juga pilar penting yang akan menegakkan kelanggengan perkawinan.

Tentang kebiasaan kita mendoakan pasangan pengantin “Semoga menjadi keluarga Sakinah mawaddah warohmah”, sebenarnya cukup kita katakan “semoga menjadi keluarga sakinah” sebab mawaddah dan rohmah adalah dua komponen yang outputnya adalah “sakinah”. Mawaddah adalah cinta yang masih ada unsur pamrihnya, misalnya cinta karena melihat ganteng dan cantiknya seseorang yang berhubungan dengan fisik. Sedangkan rohmah adalah cinta yang sudah murni tanpa ada pamrih, keinginan, dan dorongan-dorongan lain. Rohmah adalah cinta yang tulus. Keduanya diperlukan bagi kehidupan perkawinan.

KHALIFAH

assiry gombal mukiyo, 16 September 2014

Temen- temen sekalian, manusia itu kalau mau dipangkat-pangkatkan seperti anggota TNI atau Polri itu maka paling tidak akan ada tiga tingkatan mendasar yang menggambarkan kondisi kejiwaan manusia yang utuh.

1. Dikatakan sebagai insan/ human/ manusia egoistis. Manusia yang memiliki pangkat sebatas ini tidak lain mendasarkan segala perbuatannya hanya demi dirinya sendiri. Memandang dirinya sebatas manusia yang memiliki kebutuhan untuk makan,minum, seks (kenthu), jadi mau tidak mau segala hal harus dilakukan untuk mendapatkan hal itu.

2. Lebih satu lagi tingkatannya, Abdul. Manusia yang jenis ini telah menempatkan dirinya lebih dekat dengan Tuhan sehingga ia mendasarkan dirinya untuk beribadah pada Allah.

3. Dan inilah puncak tertinggi seorang manusia, yaitu sebagai kholifah di muka bumi. Disinilah manusia bisa betul-betul menggambarkan posisinya sebagai hamba Allah dan juga mandataris kasih sayangnya di muka bumi.

Bila suatu saat sampean melihat kucing yang ketakutan di atas sebuah pohon dan tak berani turun, seketika itu juga karena merasa kasihan kemudian engkau berusaha memanjat pohon eh tiba2 malah azan ashar berkumandang padahal sebenarnya ketika itu kamu sedang di penghujung waktu dluhur dan kamu sebenarnya juga belum mengerjakan sholat dluhur karena disebabkan suatu masalah. Mana yang lebih engkau pentingkan, menyelematkan sang kucing atau meninggalkannya demi mengerjakan sholat yang bahkan belum engkau kerjakan??

Mereka yang berada di posisi abid akan segera meninggalkan kucing dan bergegas menuju masjid. Sedangkan mereka yang menempatkan dirinya sebagai kholifah di muka bumi, maka sebaliknya, ia akan tetap ke atas pohon dan perlahan menurunkan sang kucing ke bawah.

Rasullah pernah menyampaikan pada kita bahwa salah satu tujuan beliau diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak kita para umatnya ini. Dengan kata lain, akhlak merupakan hal esensial yang seharusnya dimiliki oleh siapapun bahkan tanpa memandang status agamanya sekalipun. Masyarakat arab ketika itu disebut sebagai masyarakat jahiliah lebih disebabkan oleh karena bodohnya perangai mereka dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Orang tua mana yang gila dan melakukan hal bodoh dengan mengubur bayi perempuannya hidup2 hanya karena sebuah anggapan kalau qnak perempuan tersebut akan mendatangkan kejelekan dalam hidup mereka.

Betapa posisi abid/ suka beribadah bukanlah sesuatu yang paripurna, karena apalah arti shalat bila kita tidak memberikan kedamaian pada sesama? Bila kita tidak menunjukkan kebaikan akhlak kita pada sesama apa gunanya kita membaca Subbahanallah dalam ruku’ sholat kita setiap hari.

Apalah arti haji? apa pula arti puasa? Bila semuanya tidak memberikan dampak implikasi yang positif untuk lingkungan disekitar kita.

Senin, 12 September 2016

SAMMI EFENDI, KIBLATNYA PARA KALIGRAFER DUNIA.

Assiry, 12 September 2015


Semoga mengucur deras kepada kami ilmu kaligrafi Syeikh Sammi Efendi Al Khatthath, atas Izin darimu Kanjeng Rasul Muhammad SAW. dan atas ridho dan rahmatMu ya Rabb. AMIIIN.

Semoga bisa mngabadikannya dengan melukisnya yang besar, jarang sekali gambar Sammi Efendi saya temukan, baru kali ini bisa melihat fotony langsung secara jelas.

CINTA SEJATI HAJAR

Assiry gombal mukiyo, 11 September 2016


Hajar (Arab: هاجر, Ibrani:הָגָר) adalah ibu dari Ismail sekaligus istri dari Ibrahim. Hajar konon bearasal berasal dari kata hadzaa ajrikum (Arab: هذااجركم), yang memiliki arti "ini imbalan mu". Karena tidak mungkin jika Hajar itu menggunakan huruf ha ( ﺡ) karena mengandung arti "batu".Orang Indonesia menyebut Siti Hajar . Siti adalah singkatan dari "Sayyidati" yang berarti Putri.

Dalam bahasa Jawa Hajar bisa berarti mendidik atau mengajarkan, meskipun banyak sekali kata hajar sekarang yang dikonotasikan negatif misalnya: "hajar dia!".

Ok, saya tidak perlu membahas soal itu karena yang terpenting dari essensi tulisan saya ini adalah fokus pada Hajar Istri kedua Ibrahim.

Pada awalnya, dia adalah ART ( asisten Rumah Tangga) Nabi Ibrahim. Akan tetapi, Sarah istri pertama Ibrahim mandul dan menyuruh Ibrahim menikah dengan Hajar. Hajar pun punya anak bernama Ismail.

Ketika Idul Adha tiba semua orang fokus pada pembicaraan tentang Ismail Ibrahim nyaris dan jarang sekali yang menceritakan tentang peristiwa hajar yang tidak kalah penting. Hajar adalah ibunda dari ismail tanpa hajar barangkali ismail bukanlah apa-apa.

Sudah menjadi sunnatullah jika poligami selalu menyisakan polemik dan percikan kecemburuan. Ini bukan hanya terjadi dikalangan manusia biasa bahkan Sekaliber Nabi Ibrahim pun mengalami polemik yang demikian. Kian hari, rasa cemburu Sarah justru kian menebal, terutama selepas kelahiran Ismail hingga Siti Sarah mendesak suaminya membawa Siti Hajar dan anaknya jauh dari rumah dimana mereka tinggal. Nabi Ibrahim dan Siti Hajar serta anak mereka lantas menuju ke Baitul Haram.

Siti Hajar adalah lambang wanita sejati yang taat kepada suami dan perintah Allah. Segala kesukaran, kepahitan, keresahan yang ditempuh Siti Hajar bersama anaknya kecilnya, Ismail ketika ditinggalkan Nabi Ibrahim di tengah-tengah padang pasir panas adalah lambang kesetiaan dan kepatuhan seorang isteri kepada peraturan suaminya.

Inilah kisah sebagai teladan bagi wanita dan pria daripada al-Quran yang menggambarkan seorang isteri contoh yang menjadi lambang kewanitaan sejati. Kalau wanita Islam hari ini teguh dan ikhlas seperti Hajar, tentulah mereka akan bahagia dan tidak akan ada yang durhaka dengan suaminya, apalagi sampai menuntut minta diceraikan atau menggugat cerai.Naudzu billahi min dzalik.

Ketika terik matahari di tengah-tengah padang pasir yang kering kontang, Nabi Ibrahim, menunggang unta bersama Hajar dan anaknya Ismail pada sebuah hamparan padang pasir yang gersang.

Kemudian Hajar diturunkan, tanpa kata -kata dan penjelasan apapun Nabi Ibrahim bersiap untuk pergi meninggalkan Hajar dan anaknya Ismail yang masih menyusui. Hajar hanya bisa menangis sesenggukan dan ikhlas karena apa yang dilakukan Ibrahim adalah perintah Tuhan. Meskipun secara logika perintah Tuhan ko kebangetan amat kayak ngga ada perintah yang lebih elegan saja.

Hajar berkata kepada suaminya: “Jika benar ini adalah perintah Allah, tinggalkanlah kami di sini. Aku ridha ditinggalkan, asal engkau tetap taat atas segala perintah Allah akupun akan selalu mensupportmu wahai Suamiku”. Suara Hajar mantap tanpa keraguan sedikitpun jua, meskipun ia bergetar dan sesekali menyeka air matanya yang terus tumpah.

Jika Hajar itu Anda mungkin akan berbeda. Bisa jadi sumpah serapah yang justru anda akan katakan kepada Suami anda yang berperilaku demikian:
" Kamu itu punya otak apa ngga sehh, ninggalin gue dan anak loe yang masih netek ini sendirian, heyy lo masih waras ? Jangan bawa -bawa nama Tuhan segala apalagi alesan ini perintah Tuhan, Tuhan ko katrok, Dasar suami sinthing loh, Mulai hari ini kita ceraiiiiii!".....

Barangkali inilah bedanya perempuan jaman modern dengan Hajar seorang istri idaman dan teladan sepanjang sejarah manusia. Kepiluan dan kesedihan Nabi Ibrahim, hanya Allah yang tahu. Jika air mata bisa bisa ditampung mungkin bersuangai -sungai air mata Ibrahim tak terbendung melihat betapa tidak teganya ia melihat kondisi Istri dan anaknya yang ditinggalkannya itu.

Sebelum bergegas pergi, Ibrahim menggenggam tangan istrinya. Kemudian diciumnya, dipeluknya Istrinya dengan erat, Ia meminta ridha kepada Istrinya. Sedangkan Hajar hanya bisa menatap ikhlas penuh nanar berlinangan ketika melihat Ibrahim berlalu pergi dan menghilang dari pandangannya.

Coba bayangkan apa yang harus dilakukan oleh Hajar ketika membawa Ismail yang masih merah sendirian. Tanpa bekal cukup, tanpa pakaian yang memadahi, melewati keras dan panadnya gurun dan hamparan padang pasir yang panas dan itu dilewatinya dari hari kehari berganti minggu dan bulan.

Hingga puncaknya adalah ketika semua bekal makanan habis airpun tidak ada.Ismail menangis meraung memecahkan kesepian yang mencekam karena kehausan. Hajar hampir buntu. Di mana mendapatkan air di tengah padang pasir yang kering kontang itu?

Dia pun segera berlari mondar -mandir berulang -ulang sebanyak tujuh kali antara dua bukit, Safa dan Marwa untuk mencari sumber air itu. Ketika Ismail menangis sambil menghentak-hentakkan kakinya ke bumi. Tiba-tiba dengan rahmat Allah, terpancarlah air dari dalam bumi di ujung kaki anaknya Ismail itu.

Pada waktu itu betspa gembiranya hati Hajar bukan kepalang. Dia pun mengambil air itu dan dari mulutnya ia berujar, “Zami, zami, zami..” yang bermaksud, berkumpullah, kumpullah. Seolah-olah dia berkata kepada air itu, “Berkumpullah wahai air untuk anakku.” Air itulah yang hingga kini yang disebut Zamzam.

Contoh yang ditunjukkan oleh Siti Hajar, yang sanggup menempuh pelbagai kesusahan hidup semata-mata karena taat atas perintah Allah dan suaminya.

Kisah ketabahan Hajar, mempunyai kaitan dan falsafah penting ketika umat Islam menunaikan ibadah haji hingga sekarang ini. Sebab itulah bagi jamaah yang berada di tanah suci, ketika mengerjakan umrah atau haji, mereka fardhu atau wajib selepas tawaf di Batitullah al-Haram, untuk menunaikan Sai yaitu berlari kecil dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali. Ini bertujuan mengingati dan menapak tilasi kembali falsafah kepasrahan kepada Allah, perjuangan, keikhlasan, pengabdian dan tanggung jawab sebagai Ibu yang ditanggung Hajar pada waktu itu ketika mencari air minum untuk Ismail.

Betapa agung dan mulianya Hajar, bahkan kemuliaan hatinya saya tidak sanggup menuliskannya. Betapa ikhlasnya Hajar bahkan kata-kata tidak sanggup merangkai untuk mendeskripsikan keikhlasannya. Dialah wanita teladan ketika Tuhan mentaqdirkannya sebagai madunya Ibrahim. Yang begitu taat, patuh, ikhlas dan ridha kepada Suaminya. Itulah Love Story dan keagungan cinta Hajar kepada Ibrahim karena Allah yang lebih sejati dari sekadar kisah cintanya Romeo kepada juliet atau lebih dramatikal dan menguras air mata daripada kisah cinta Rama dan Shinta sekalipun. Karena Ibrahim menjalankan peran sebagai sebagai Suami yang bijak dan Hajar juga berhasil memerankan skenario Tuhan dengan indahnya sebagai madu.

Jika air mata bisa mengganti setiap huruf dan menuliskan setiap kata. Maka rangkaian kalimat dan huruf -huruf ini tidak saya pakai untuk anda baca dari setiap kata dan kalimat yang saya torehkan ini agar bisa menceritakan tentang sosok mulia yakni Ibu Hajar. Ia adalah simbol kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya dan contoh seorang Istri yang sangat patuh dan taat kepada Suaminya.

Sudahkah kita menjadi Seorang Istri yang taat kepada Suami dan menjadi seorang Ibu yang bahkan rela mati untuk anak -anak kita?

Saya meyakini betul bahkan ainul Yaqin dan Haqqul yaqin bahwa dua hal inilah parameter bagi seorang perempuan untuk ditentukan derajatnya apakah ia di Surga atau di neraka.

MABRUR TANPA HAJI

Assiry gombal mukiyo, 11 September 2013
 
Mabrur itu pelengkap penderita. Kata dasarnya adalah birr (kebaikan). Artinya, mabrur adalah orang yang diberi kebaikan tertentu.

Ada empat jenis kebaikan lagi, yaitu, khoir, ma’ruf, ihsan, dan sholeh. Semuanya berarti kebaikan, tetapi dalam konteks yang berda-beda. Khoir adalah kebaikan yang bersifat anjuran dan universal. Yang dilakukan orang dalam hal khoir adalah menganjurkan orang lain melaksankan khoir. Ma’ruf adalah kebaikan yang sudah menjadi aturan, sehingga diwujudkan, dibakukan, dan ditegaskan dalam bentuk peraturan, regulasi, undang-undang, dan lain-lain. Maka ma’ruf itu diperintahkan, bukan dianjurkan. Ihsan adalah kebaikan yang dikerjakan, meskipun sebenarnya tidak wajib.
 
Sementara itu, sholeh adalah kebaikan yang sudah jadi atau terbukti terterapkan dengan baik. Sholeh adalah kebaikan yang sangat minimal kontraproduktifnya, karena sudah diperhitungan berbagai sisi dan keterkaitannya dengan faktor-faktor atau konteks-konteks lain. “Naik haji bisa tidak sholeh, kalau dilakukan tiap tahun.

Birr itu itu bersifat mandiri. Banggalah Anda bisa memenuhi panggilan ke Baitullah. Orang yang mendapatkan birr itu dimandirikan oleh Allah. Birr itu kebaikan yang sangat khusus. Naik haji mendapatkan puncak pengalaman intelektual, emosional, dan spiritual. Di sana, jangan masuk masjid tanpa membuka dan membaca Al-Quran.

Seberapa banyak orang yang berhaji tapi hajinya tidak diterima. Ada pula orang yang tidak jadi berhaji tapi ia dinyatakan sebagai haji mabrur. Memahami essensi haji mabrur dari kisah-kisah yang hadir di sekelilng kita, namun sering kali kita luput menyadari hal itu. Semoga kisah ini menjadi bahan tafakkur bagi siapapun yang hendak pergi berhaji.

Konon Mbah Kholil waliyullah dari bangkalan madura ,dulu berkali-kali urung pergi haji. Bukan karena dicekal, atau termasuk waiting-list oleh penjajah atau lainnya. Mbah Kholil tidak jadi pergi meskipun uang sudah siap karena sering terbentur kepada pemandangan kemiskinan disekitarnya. Maka Mbah Khlil selalu menunda hajinya dan memberikan uangnya untuk mereka yang memerlukan: orang miskin yang sakit, atau orang miskin yang tak bisa sekolah dan keperluan makan bagi korban penjajahan.

Kisah Mbah Kholil tersebut mengingatkan kita kepada Abdullah bin Al-Mubarak yang berkata, “Pada suatu masa ketika selesai pergi haji, aku tertidur di Masjidil Haram. Tiba-tiba aku bermimpi melihat dua malaikat turun dari langit, lalu yang satu bertanya:
‘Berapa banyak orang berhaji tahun ini?’
‘Enam ratus ribu orang.’
‘Berapa banyak yang diterima?’
‘Tidak seorang pun yang diterima, kecuali seorang tukang sepatu di Damsyiq yang bernama Muwaffaq. Dia tidak jadi berhaji, tetapi hajinya diterima, sehingga semua yang berhaji tahun ini diterima berkat diterimanya Haji Muwaffaq itu.’

Ketika mendengar percakapan itu, aku pun terbangun dari tidur dan berangkat menuju Damsyiq untuk mencari Muwaffaq. Ketika tiba di rumahnya dan kuketuk pintunya, keluarlah seorang laki-laki. Langsung aku bertanya, ‘Benarkah kau Muwaffaq?’ ‘Ya,’ katanya.

Lalu aku brtanya , ‘Kebaikan apakah yang telah kau lakukan sehingga mendapat derajat yang demikian tinggi?’

Muwaffaq menjawab, ‘sudah lama sekali aku bermaksud melaksanakan ibadah haji, tetapi tidak bisa karena keadaan ekonomiku tidak memungkinkan. Mendadak aku mendapat uang tiga ratus dirham dari pekerjaan membuat dan menambal sepatu. Lalu aku pun berniat ingin menunaikan ibadah haji tahun ini.’

Sejenak ia mengambil napas, dan kemudian melanjutkan pembicaraannya lagi, ‘Suatu hari istriku yang tengah hamil mencium bau makanan dari tetangga sebelah, dan dia menginginkan makanan itu. Maka aku pun pergi ke rumah tetanggaku. Setelah kuketuk pintu, keluarlah seorang wanita, lalu kusampaikan maksudku.’ Maka jawabnya: ‘Saya terpaksa membuka rahasia. Sebenarnya anak-anak yatimku sudah tidak makan selama tiga hari, sehingga akupun keluar mencari makanan untuk mereka. Tiba-tiba aku mendapati bangkai keledai, lalu saya potong sebagian dagingnya dan saya masak. Maka makanan ini halal bagi kami dan haram bagimu,’ kata wanita tersebut.

Mendengar jawaban itu, aku kembali ke rumah mengambil semua uangku sebesar tiga ratus dirham itu dan aku serahkan pada tetanggaku tersebut. Aku katakan kepada ibu anak-anak yatim itu, ‘Belanjakanlah uang ini untuk anak-anakmu yang yatim itu!’ Dan aku berkata pada diriku sendiri: ‘Hajiku dipintu rumahku, maka kemanakah aku akan pergi?”’

Haji ,kini tidak lagi sbagai sebuah ritual untuk mndekatkan dengan sang Khaliq, tapi lebih kepada prestisius belaka. Beberapa orang bhkan marah -marah dan memaki -maki salah seorang yang mnyapa tanpa memberikan gelar pak haji atau ibu haji.

Haji yang sesungguhnya bukan pakaian ihram yang serba putrih dan peci putih. Haji lebih kepada memutihkan seluruh perilaku kehidupan kita secara horizontal dengan sesama.

Sudahkah tetangga kita bisa makan? sudahkah mereka tercukupi dari sendi kesehatan dan jaminan pendidikannya yang ternyata jauh dari kata layak apalagi cukup.

Kita nyaris pingsan dan bahkan lebih enak pura -pura tidur diatas jeritan dan rintihan tetangga dan sanak saudara yang serba papa.

Janganlah bersedih apabila kita tak juga dapat pergi haji, lihatlah pahala yang setara dengan pahala haji:
- Mengerjakan puasa pada hari Arafah di Tanah Air akan berbuah pahala seperti pahala ibadah haji.
- Barang siapa di waktu pagi berniat membela orang yang teraniaya dan memenuhi kebutuhan seorang muslim yang papa , baginya ganjaran seperti ganjaran haji yang mabrur.
Sudahkah kita mabrur dalam menjalani kehidupan ini ?

FENOMENA GATOT BRAJAMUSTI

Assiry gombal mukiyo, 10 September 2016


Kita sebetulnya nggak punya resistensi moral, resistensi budaya. Saya tidak marah dan menghina Gatot Brajamusti yang sangat telaten dan begitu rajin mengumpulkan puluhan celana dalam artis -artis ngetop bangsa ini. Yang kemudian disimpan didalam brangkas miliknya dan "melakukan itu" dengan dalih pengobatan spiritual dan mengusir jin. Sehingga untuk bisa memuasi kengacengannya itu dia melakukan berbagai upaya sehingga setiap artis dan entah siapa saja yang bisa dijadikan daging pemuas libidonya. Itu juga baru persepsi dari yang kontra terhadap Gatot, karena belum dibuktikan secara hukum entah benar apa tidak. Wallahu a'lam.

Akhirnya dengan hanya melihat pada bukti -bukti itu kita secara berjamaah dan beramai -ramai ikut -ikutan menghujat dan menghakimi atas perilakunya tersebut. Saya justru berguru banyak hal dari apa yang menimpanya saat ini.

Bukan hanya saya yang bisa mengambil sisi positif dari kejadian ini tetapi juga anda. Bahwa siapapun bisa memilki kesalahan dan kekhilafan apapun itu. Bahkan setiap orang "mungkin" memiliki kecenderungan dan juga melakukan hal yang sama, cuma terkadang berbeda jenisnya, tidak sama caranya dan mungkin juga berbeda modusnya. Jangan terlalu berbangga diri karena kapanpun sajaTuhan bisa berkehendak membuka aib -aib kita bisa jadi mungkin kebih dari itu. Sehingga tidak layak kita menjadikan alat bantu seks yang dikoleksi Gatot Brajamusti atau puluhan celana dalam yang disimpannya itu sebagai lelucon dan bahan bercandaan.

Jujur saja jika memang iya Gatot berperilaku Seks menyimpang, dan kebetulan anda diposisi Gatot sebelum dijadikan tersangka pasti anda sangat senang, Saya bahkan ainul yaqin bahkan jika anda diposisi Gatot kemudian banyak dikerubuti Wanita dan Artis cantik ko pura -pura ngga ngaceng, pura- pura alim rasa-rasanya anda termasuk golongan "minaddhobollin wal kadalin".

bahkan ada jutaan orang yang terlihat teriak -teriak anti Gatot, mengumpat dan mencelanya tetapi dalam hati berkecamuk protes itu "kenapa ko selalu orang lain, kenapa ko Gatot yang bisa meniduri puluhan artis dan gadis-gadis yang semlohay itu, kenapa bukan saya?" Jadi protesnya mereka bukan soal urusan moral seseorang tetapi ternyata karena dia belum pernah dapat kesempatan yang serupa.

Saya ingin Anda keluar dari ruangan mindset berfikir ini, sehingga bisa mengerti persis apa masalah yang dihadapi Gatot sehingga ia menjadi pribadi yang selalu rindu dengan selangkangan perempuan dan narkoba. "Apakah karena dia memilki kelainan seksual ? Apa karena sejak kecil dia ngga pernah netek ibunya sehingga ketika dewasa dia memilki hobby netek?"

Tolong ini bukan wewenang saya untuk menjawabnya. Saya sedih sekali karena saya cuma bisa menulis dan ngomong. Saya sebenarnya nggak suka ngomong seperti ini. Karena keselamatan manusia terletak pada lidahnya. Terus bagaimana, saya tiap hari dipaksa ngomong oleh keadaan oleh kondisi hidup bangsa ini yang semakin carut-marut dan terus tiap hari saya harus menjaga habis-habisan.

"Iya tapi itu kan Ustaz, Kiyai, tokoh panutan, Guru Spiritualnya para Artis kenapa secabul itu"
Kalau ada orang rajin shalat, rajin ke Masjid, rajin Qiyamul lail itu belum output. Dia masih input. Belum tentu orang rajin shalat output sosialnya atau kepemimpinannya lebih bagus dari yang tidak shalat, karena shalat itu levelnya fikih, hukum, bukan moral.

Saya tidak patuh hukum meskipun saya pasca sarjana dibidang hukum, minimal ngerti sedikit tentang hukum. Tetapi kalau saya tidak mencuri, itu bukan saya patuh hukum, tapi karena saya punya nurani dan akal sehat. Masak untuk tidak mencuri saja saya harus nunggu ada pasal? Tanpa ada hukuman, saya tidak akan melakukan keburukan, karena yang menjadi supremasi dalam hidup saya bukan hukum melainkan nurani dan akal sehat saya sebagai manusia.

Dan memang harus begitu. Kita bisa menuntut atau dituntut sebelum ada pasalnya karena probabilitas perilaku manusia itu tidak bisa dibatasi. Dari 32 bidak catur saja ada 114 juta probabilitas langkah. Dengan manusia model Indonesia yang jumlahnya segini banyak, ada berapa probabilitas kesalahannya?

Mbok masyarakat punya otoritas sendiri, nggak usah semua diserahkan kepada Hukum. Kalau dicap sesat, lha gimana, setiap orang punya kesesatannya masing-masing kok. Setiap orang bisa sesat sekarang, nanti tidak. Sesat itu dinamis, jangan jadikan dia identitas. Anda jangan percaya saya Muslim. Kalau saya cuma ngaku-ngaku gimana? Bagaimana parameternya? Apalagi kemudian anda menuduh Gatot sesat misalnya. Wong sesama sesat ko saling menyesatkan. Nabi Muhammad sendiri belum pernah menyesatkan orang lain ketika saya membaca dalam literatur sejarah apapun. Kita baru kelas kiyai ecek -ecek dan Ustaz dadakan saja sudah berani menuding-nuding orang lain sesat hanya karena tidak sefaham dengan kita.

Maka sholeh atau patuh pada agama jangan dicari kriterianya. Entah Ia misalnya sebagai Ustaz , Kiyai, atau karena rajin jumatan, rajin shalat 5 waktu, sering umrah, suka sekali menciumi hajar aswad sampai lemot, sujudnya sampai gosong jidatnya. Itu bukan output, itu hanya input belaka, itu pantasnya diletakkan di pawon (dapur). Kalau memamerkan lukisan kaligrafi kan tidak di tempat dapur produksinya yang berantakan, tapi di etalase atau Gallery.

Sekarang orang terbalik-balik, yang dipamerkan justru dapur tempat produksinya. Padahal dapur produksi itu urusan pribadimu. Agama itu urusan dapur, bukan di etalase. Sekarang malah kebablasan sampai ke papan nama segala.

Kita tidak peduli apakah dapur itu Islam, Kristen, Buddha, atau apa pun, nggak masalah. Apakah wajannya merk Syi’ah, sutil-nya merk Ahlusunnah, kompornya merk FPI merk Gereja Bethani, nggak masalah itu semua.Yang penting, perilaku sosialnya baik.

Ko tiba -tiba kita yang masih harus banyak belajar tentang bagaimana menahan ngaceng, menahan diri dari setiap gejolak nafsu apapun itu, berani -beraninya dan bahkan lantang menuding Gatot adalah "Pria penggila Isi Celana Dalam". Sedangkan diam -diam kita juga merindukan dan sangat ambisius bercita-cita yang tidak jauh berbeda ketika mendapatkan kesempatan yang sama. Sedangkan petinju yang empat bulan sekali bertanding sekadar sepuluh ronde saja perlu tiga bulan berlatih. Apalagi kita yang harus bertanding melawan hawa nafsu seumur hidup, ko tidak belajar dari segala peristiwa untuk dijadikan sebagai bahan renungan dan pelajaran hidup agar lebih baik.

Maka alhamdulillah Tuhan memberi peluang kepada kita semua dengan menganugerahi umur dan kesehatan juga kelapangan dan juga diberikan kesempatan untuk memperbarui kesadaran sikap dan kekuatan kita agar menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak menjadi pribadi yang gemar menuding, menggunjing dan menghakimi siapapun.

So, fokuslah kepada aib dan kelemahan diri sendiri, karena di hari nanti yang ditanya dan dimintai pertanggungjawaban bukan borok orang lain yang kita ketahui, melainkan borok dan aib diri sendiri yang bisa jadi tidak kita ketahui lantaran sibuk "nguber" dan "ngorek- ngorek" aib orang lain.

PEMALSUAN PENDAPAT ULAMA IMAM IBNU RAJAB OLEH ULAMA WAHABI


 

☆Buku Sunnah & Bid’ah Tahunan ditulis oleh Muhammad al-Munajjid, seorang ulama asal Nejed Saudi dan diterbitkan terjemahannya oleh Pustaka AQWAM, Solo. Di dalam buku ini al-Munajjid banyak menyebut pendapat Imam Ibnu Rajab al-Hanbaly rah di dalam karya Lathaiful Ma’arif .

¤Di antara pendapat Imam Ibnu Rajab yg dikutip adalah tentang kecaman terhadap kebiasaan bid’ah Nishfu Sya’ban.(LIHAT TERJEMAHANNYA)

《》Al Hafizh Ibnu Rajab mewanti-wantikan hal ini dalam kitabnya Lathaiful Ma'arif dan lainnya. Hadist-hadist dhaif hanya bisa di amalkan dalam ibadah yang dasarnya telah ditetapkan oleh dalil shahih. Adapun peringatan malam nifsyu sya'ban tidak memiliki dasar yang shahih sehingga yang dipakai hanya hadist-hadist dhoif.

♢ Saya coba cek langsung karya Imam Ibnu Rajab yg disebut itu. versi penerbit Al-Quds Libanon. Setelah saya periksa isi buku itu, ternyata tidak ditemukan kalimat kecaman dari beliau seputar Nishfu Sya’ban. Bahkan Imam Ibnu Rajab menganjurkan agar umat Islam memperbanyak ketaqwaan di malam Nishfu Sya’ban.

☆yukk Mari kita lihat pernyataan Al-Hafiz Ibnu Rajab yang diklaim tadi langsung dari kitabnya Lathaiful Ma’arif : (LIHAT TEKS ASLI DIFOTO)

《》فكذلك قيام ليلة النصف لم يثبت فيها شيء عن النبي صلى الله عليه وسلم وﻻ عن اصحابه وثبت فيها عن طائفة من التابعين من اعيان فقهاء الشام
وينبغى للمؤمن ان يتفرغ فى تلك الليلة لذكرالله تعالى ودعائه بغفران الذنوب وستر العيوب وتفريج الكروب وان يقدم على ذلك التوبة فان الله يتوب فيها على من يتوب

Dengan demikian, menghidupkan malam nishfu Sya’ban tidaklah berasal dari Nabi saw dan juga para sahabatnya. Kegiatan itu justru berasal dari sekelompok ulama besar tabi’in dari Syam…

Hendaknya setiap mu’min meluangkan waktunya di malam nishfu sya’ban untuk berdzikir, berdoa agar diampuni dosa-dosanya dan ditutupi semua aibnta serta diberi jalan keluar dari kesulitan hidup. Sebaiknya ia mendahulukan bertaubat (sebelum berdoa) karena Allah menerima taubat dari orang yg bertaubat di malam itu (nishfu sya’ban).” Lathaiful ma’arif hal. 152-153

NB :
Ini adalah contoh bagaimana pendapat para ulama salaf dipelintir di dalam buku2 terjemahan. Dampaknya adalah kecurigaan umat Islam terhadap amaliah yg mereka kenal sejak kecil dan tumbuhnya prasangka buruk kpd para ulama yg mengajarkannya. jauhkan anak2 anda dari ajaran penipuan yang demikian. SILAHKAN JIKA ADA YANG MAU MEMBANTAH ! INI KEPALSUAN YANG NYATA !!!!

Jumat, 09 September 2016

PENGGUNJING & PENCELA ( HATTERS)

Assiry gombal mukiyo, 09 September 2016

Foto Assiry Presiden Kaligrafi.

Fenomena hadirnya internet atau medsos menjadi ladang yang paling subur bagi Hatters untuk menanam dan terus menabur benih -benih kebencian. Mereka tidak segan menanan pohon pergunjingan, menumbuhkan suburnya kebencian yang membuahkan permusuhan, perdebatan yang saling menjatuhkan satu sama lainnya. Entah itu membawa nama pribadi, pacar, keluarga, saudara, tetangga, negara bahkan juga agama ikut menjadi bahan pergunjingan dan permusuhan.

Tidak sedikit diantara kita lebih mudah menyimpulkan sesuatu yang baru didengar dan belum tahu kebenaran pastinya tentang sebuah persoalan tertetu lantas buru -buru dan tergesa memutuskan dan menilainya tanpa menimbang dan melakukan " tabayyun" atau penjelasan dari berbagai sumber dan bukti.
 
Lha wong karena Suaminya pergi keluar rumah pakai sarung dan ngga pakai celana dalam misalnya kemudian menjadi masalah krusial hingga menimbulkan prasangka perselingkuhan sehingga berujung perceraian. Ini kan ngga seru. Ngga pakai otak dan etika yang bijak.

Sudah kita ketahui bahwa Haters adalah kumpulan orang-orang iri, sakit hati, dan kurang percaya diri. Dia selalu envy sama kehidupan orang lain, ada yang bilang hatters itu selalu sirik kalau melihat orang lain bahagia. Haters mempunyai banyak cara untuk menjelek-jelekan lawannya, mulai dari menyindir dan juga memfitnah. Yang pasti haters itu orang yang kurang kerjaan dan selalu rindu dan usil dengan kehidupan orang lain.

Coba lihat di medsos ribuan orang menghujat, menyumpahi, mengutuk mengeluarkan sumpah serapah seenaknya sendiri. Saya ikut prihatin dengan etika dari penghuni bangsa yang besar ini. Dua hari terakhir ini contohnya Pak Mario Teguh yang ngetop dengan kata -kata Supernya pun juga menjadi sasaran kekejaman para Hatters ini. Pak Mario dicap "Bapak biadab" karena tidak mengakui Ario Kiswinar atau akrab dipanggil Kis sebagai anaknya. Saya ko jadi lucu. Ini sebenarnya masalah keluarga tapi kenapa menjadi masalah nasional. Mulai dari anak SMP sampai artis geger ikut -ikutan mencemooh dan mempergunjingkan Pak Mario. Atau kasus "Kopi Jessica" yang konon menghabisi nyawa Mirna. Beginilah kelucuan dan kegemilangan prestasi negeri ini bahkan 4 stasiun TV Nasional ikut menyiarkan siaran sidang kasus mirna itu di Pengadilan secara live. Sebegitu pentingkah seorang Mirna atau Jessica sehingga bangsa ini dari mulai balita hingga lanjut usia dipaksa untuk menonton acara yang nyata-nyata memang ngga penting?

Dalam persoalan Pak Mario misalnya, Mbok ya kita mestinya ikut mendoakan masalah Pak Mario dan Kis yang mengaku anaknya tersebut selesai dengan baik, bukan menggonggongi Pak Mario dengan menganjingkannya, menuding dengan keji, menuduh, mengumpat dan memaki dengan kata -kata sampah yang kotor.
 
Kita sebagai manusia biasa memang mempunyai banyak kekurangan dan juga sering melakukan kesalahan. Karena pada dasarnya manusia itu bukan makhluk yang sempurna kan? Tapi Haters selalu saja melihat kekurangan kita sebagai hal yang sangat fatal dan nggak ragu-ragu dia mengumbar aib kita ke orang lain. Walaupun kita sudah berusaha sebaik mungkin, dia akan selalu mencari celah untuk menjatuhkan. Karena dimata dia kita memang selalu salah, maka dari itu semua hal yang kita lakukan ya nggak akan pernah ada benarnya. Ini kan fatal dan ngga adil.

Pengen terlihat sempurna dan benar tetapi dengan cara yang salah yaitu dengan menjatuhkan serta menjelek-jelekan orang lain. Haters juga bisa disebut fans yang sakit hati. Yang pasti dia nggak bakalan lebih maju dan baik dari kita. karena terlalu fokus dengan kekurangan orang lain, dia lupa bahwa dirinya sendiri pun banyak kelemahan.

Ini bukan soal baik atau buruk. Jika dilihat dari sudut pandang estetika saja ngga indah kok perilaku para Hatters ini apalagi jika memakai kaca mata etika. Jika ada seorang Motivator/Guru, yang salah misalnya, yah sudah seharusnya kita ambil sisi baiknya/ilmunya. Toh apa yang selalu dikatakan oleh Pak Mario itu adalah benar dan hal itu menjadi ilmu bagi kita smua. Jangan sampai seperti adagium "tinta setitik merusak susu sebelanga", kebaikan yang bertahun -tahun musnah seketika hanya karena kesalahan sedikit saja. Padahal belum tentu dalam persoalan tersebut Pak Mario bersalah. Karena belum terbukti secara hukum dan belum test DNA bahwa ia sebagai Bapak biologisnya Kis.
 
Biar Test DNA dan orang -orang yang berkepentingan yang akan membuktikan kebenaran atas apa yang disampaikan Kis maupun Pak Mario. Kita tidak berhak nenghujat apalagi mengebiri kehormatan dan kewibawaan mereka berdua hanya karena kita pro atau kontra.

Kita juga bukan Tuhan yang menghakimi oang apalagi ini belum terbukti secara DNA, Kis ini juga baru menunjukkan bukti administratif dan ini sepihak.
 
Coba kita fikir kenapa semuanya seakan-akan mengambil wewenang dan hak prerogratif Tuhan & mnghakiminya. Mari kita yang cuma sekadar sebagai pengamat menjadikan semuanya pelajaran untuk kita ambil sisi positifnya.

Tuhan yang akan menghitung setiap langkah dan laku hidup kita. Yang sekecil biji dzarrah saja Tuhan pasti menghitungnya apalagi jika besarnya, sebesar biji "anumu".

Rabu, 07 September 2016

TASHIH KALIGRAFI HINGGA SUKSES SEPERTI HASYIM MUHAMMAD AL BAGHDADI

Assiry gombal mukiyo, 07 September 2016



Apa yang sudah diteladankan oleh Hasyim Muhammad Al Khatthath kaligrafer dari irak ini tidaklah berlebihan jika kita ingin belajar Kaligrafi dan sukses sepertinya. Bagaimana tidak Seorang kaligrafer ternama Hamid Al-Amidi, pada 1952 bahkan mengukuhkan Hasyim Muhammad Al-Baghdadi sebagai penulis khath terbaik di dunia Islam.

Hasyim Muhammad dilahirkan di Baghdad pada 1917, Hasyim telah mempelajari kaligrafi sejak usia remaja. Usai memperoleh gelar Diploma dari Mulla 'Ali Al-Fadli pada tahun 1943, ia meneruskan studinya di Royal Institute of Calligraphy Kairo dan lulus pada 1944. Di tahun yang sama, ia memperoleh ijazah dari dua kaligrafer terkenal, Sayyid Ibrahim dan Muhammad Husni.

Tahun 1960, Hasyim dinobatkan sebagai pen-tashih kaligrafi Arab di Institute of Fine Art di Baghdad, lalu sebagai Ketua Bagian Dekorasi Islam dan kaligrafi Arab. Buku Kaligrafi Qawaid Al Khath Al Araby adalah karya Master Piecenya yang begitu luar biasa bahkan hampir 90 persen dipelajari di Sekolah -Sekolah dan Pesantren di Indonesia.

Inilah kehebatan Hasyim Muhammad Al Baghdadi yang sekarang justru menjadi Ironi karena banyak para pembelajar kaligrafi yang masih pemula sering bertanya dan memperbandingkan tentang bagus mana tulisan Naskhi Hasyim Muhammad Baghdad dengan Syauki Efendy Turki. Saya sering ditanya seperti itu. Maka jawaban saya adalah:

"Hasyim Muhammad Baghdad dan Syauki Efendi Turki adalah sama -sama Kaligrafer masyhur dan hebat yang dimilki oleh Islam sepanjang masa. Karena dari tangan mereka berdua melahirkan gaya atau Madzhab Kaligrafi yang berbeda tetapi cita rasa keindahannya sungguh tiada tara dan luar biasa. Yang tidak bagus itu ya kita, yang belajar meniru Naskhi gaya Hasyim Muhammad saja tidak pecus tetapi senang berkoar -koar bahwa Gaya tulisan Hasyim Muhammad itu jelek, gaya Hasyim terlalu datar ngga ada greget dan lainnya. Ini kan su'ul adab, tidak memilki etika. Lha wong Hamid Al Amidi saja memberikan ijazah Taqdiriyyah atau pengukuhan dan pengakuan tentang keindahan setiap goresan Hasyim Muhammad ko. Sedangkan kita yang baru jadi kaligrafer tingkat RT/RW atau paling tinggi level tingkat Indonesia sudah jumawa dan selengean. Padahal jika kita betul -betul belajar dengan sungguh -sungguh mengamati setap detail karya -karya Hasyim Muhammad maka kita akan nenemukan bahwa setiap goresan dari karya -karyanya memiliki "Nur dan Ruh" yang begitu hidup dan terus menyala menuntun bathin kita untuk terus menggores kaligrafi dengan cahaya cinta".

Saya tidak perlu detail membahas tentang Hasyim Muhammad karena begitu berkilaunya beliau dalam khasanah perkaligrafian Dunia dan tidak ada satupun kaligrafer dunia yang menyangsikan keindahan dan kekuatan kaidah huruf maupun karya -karyanya. Tahukah apa kunci Sukses yang Beliau miliki? Tidak lain adalah Beliau memilki kesabaran yang tidak terbatas, rajin, tekun, dan tenang saat berlatih dan belajar kaligrafi.

Kesabaran ini dituntut dari murid atau siapa saja yang ingin tulisan kaligrafinya bagus, karena tulisan mengharuskan kestabilan angan kemudian ketenangan dan ketentraman. Tidak hanya itu, keteguhan dalam latihan, dan terus mentashihkan atau mengkoreksikan setiap karyanya kepada para Master Kaligrafi dimanapun berada dikunjunginya serta menjunjung tingga etika dan akhlaq kepada para Gurunya yang telah nengucurkan ilmu Kaligrafi kepadanya. Itulah diantara kunci kesuksesan dan keberkahan hidup yang dianugerahkan oleh Allah kepada Hasyim Muhammad Al Baghdadi tersebut.

Maka kesabaran yang ditempuh oleh Hasyim Muhammad untuk mencapai kemajuan semakin mantap dan semakin berkilau. Maka jika kita ingin sukses dalam menekuni ilmu kaligrafi ya minimal meniru langkah beliau dalam belajar Kaligrafi dan akhlaqnya ketika berguru kaligrafi.

Berbeda dengan para pembelajar kaligrafi jaman sekarang yang terkadang acuh dan cuek dengan gurunya. Jika sudah bisa dan sedikit berprestasi saja terkadang malah berani dan berkurang kesopanan terhadap gurunya. Naudzubillahi min dzalik.

Tentu Guru yang Profesional menjadi faktor penentu kesuksesan seorang Hasyim Muhammad. Karena Guru yang memandu jalannya proses belajar yang berperan dalam memberi motivasi, memberi teori dalam latihan, dan lainnya yang berhubungan dengan pengajaran atau latihan. Jadi Guru yang profesional akan lebih bisa membantu dalam belajar dan mempercepat hasil yang baik.

Jadilah Guru yang hebat karena Guru Kaligrafi yang hebat akan terus mengingatkan murid-muridnya untuk dapat membedakan antara huruf satu sama lain, ukuran titik setiap huruf perhuruf, memperhatikan ukuran tinggi-rendah, lengkung dan kejur, goresan mencuat dan menukik atau tinggi dan panjang.

Juga bagaimana cara untuk memperhalus goresan yang berkenaan dengan finishing touch dan tartis/pembenahan setiap huruf kaligrafi yang sudah digoreskannya dan seterusnya.

Dengan demikian, latihan dan terus mentashihkan karya akan memberikan pengaruh yang efektif dalam meperindah tulisan kaligrafi dan memperlekas sampainya kepada tujuan tersebut.

Motivasi guru kaligrafi yang diberikan kepada murid-muridnya sangat berperan untuk mengikis perasaan putus asa dari jiwa mereka sehingga mereka bias beradaptasi dengan latihan. Adaptasi ini merupakan sukses sebenarnya bagi guru dalam menentukan tradisi berjuang, melangkahi kesulitan, cita-cita meraih sukses, dan keteguhan untuk merealisasikan tujuan. Bahkan saya sendiri di PSKQ Modern ( pesantren Pskq Modern Kudus Jateng) harus sampai tengah malam kadang hingga pagi tanpa tidur semalaman untuk terus memberikan semangat dan kegembiraan -kegembiraan dengan banyak bercerita tentang para tokoh kaligrafi yang sukses dan semacamnya.

Rasa gembira, menatap harapan dan kebahagiaan hati dapat terpantul dalam keindahan huruf-huruf yang ditulis murid, membuat mereka selalu optimis, penuh harapan, dan senang menambah aktivitas agar hasil tugasnya semakin bagus. Akan berbeda hasil yang dicapai jika para pembelajar kaligrafi yang masih pemula ini dalam keadaan galau, stres, atau karena banyak beban fikiran tentang persoalan -persoalannya tentang kaligrafi yang masih menjadi beban bukan sebagai sesuatu yang justru menjadi sarana untuk menghiburnya.

Apa yang dilakukan Ustaz Miftahul Huda Pati adalah contoh kecil bahwa belajar dan terus tashih kaligrafi adalah keniscayaan. Meskipun bulan Juli 2016, ia berhasil menggondol juara 2 Kaligrafi tingkat ASEAN di Malaysia. Rahasia ilmu kaligrafi itu didapatkan dalam arahan, pengajaran dan bimbingan Guru dan kualitas goresan kaligrafi ditentukan oleh banyaknya menggores dan latihan secara kontinyu" Al khatthu Makhfiyyun fi ta'limi al ustadz Waqiwaamuhu fi katsrati al masyq".

Semoga terus bisa berbagi kemanfaatan kepada siapapun, amiiin. Baik itu gampang. Karena untuk bisa disebut orang baik cukup diam saja dirumah ngga hidup dengan banyak tingkah, tetapi jika hidupmu adalah untuk menaburkan kemanfaatan maka kita tidak cukup hanya diam saja tetapi butuh gerakan dan gebrakan butuh pengorbanan baik harta, waktu, fikiran, tenaga dan bahkan juga nyawa.

==============================================================================

Illustrasi: Saya Assiry Presiden Kaligrafi bersama Ustaz Miftahul Huda Pati saat tashih karya kaligrafi untuk mengikuti perlombaan Kaligrafi tingkat Internasional di Resto Pskq Modern yakni: Arjuna Resto & Assiry Gallery pada hari Rabu 7 Sepember 2016.

Selasa, 06 September 2016

PENDIDIKAN ANAK ADALAH SOAL PROSES

Assiry gombal mukiyo, 04 September 2016





Pendidikan di negara-negara maju memang lebih menekankan pada pembangunan karakter dan proses, bukan seperti di negara-negara yang tertinggal seperti di Indonesia.
Dimana pendidikan yang berkembang selalu beroreintasi pada kemampuan menghafal, mengingat dan tujuan pendidikanya sendiri selalu tentang berapa tinggi nilai seseorang siswa atau siswinya, bukan bagaimana proses untuk mendapatkan nilai tersebut.

Itu sebabnya di negara maju orang-orang lebih memperhatikan proses ketimbang hasil sedangkan di negara terkebelakang orang lebih suka melihat hasil ketimbang prosesnya. Jadi jangan heran di negara terkebelakang orang berlomba- lomba terlihat kaya dan sukses walaupun dengan cara-cara yang kotor seperti korup, menjilat, memeras, dan kongkalingkong, yg penting terlihat berhasil.
Berbeda dengan di negara maju, tidak peduli sesukses apa anda, tetapi kalau cara yang anda tempuh adalah cara kotor maka anda harus mundur kalau tidak mau di permalukan.

Pendidikan, dalam istilah Bahasa Arab kata “tarbiyyah”, “ta’lim”, dan “ta’dib”. istilah “ta’dib” (pendidikan adab) lebih tepat untuk menggambarkan proses dan tujuan dari pendidikan dalam konsepsi Islam, yaitu untuk membentuk manusia yang baik, yaitu manusia yang beradab.

Saya sendiri tidak hanya meneladankan dan memberi bekal keterampilan dan keahlian untuk Santri -Santri PSKQ Modern tetapi juga mengajarkan bahwa hidup itu perlu proses belajar. Anak -anak saya berikan praktek langsung bagaimana belajar menulis kaligrafi dan mewarnai. Didalam proses itu terdapat banyak hikmah dan pengajaran yang terkandung didalamnya. Rasulullah Muhammad SAW menegaskan soal ini dengan menasehatkan untuk kita semua untuk mengajarkan anak -anak kita belajar menulis "Akrimuu auladakum bi alkitabah fainna al kitabata min ahammil umur wa a'dhami asssurur".

Sahabat sekaligus keponakan dari Rasulullah SAW yakni Ali Bin Abi Thalib r. a mengatakan ,” Ikatlah ilmu dengan menuliskannya.” Pesan dari sahabat Rasulullah SAW ini bermakna sangat dalam karena kemampuan menulis ternyata sangat berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan memiliki pengaruh yang baik bagi proses berfikir.
Tentunya kemampuan untuk dapat menulis pada anak ini perlu adanya arahan, bimbingan serta perhatian dari orang tua dan pengajar selaku pendidik. Sebab, untuk dapat menulis ini banyak faktor yang terlebih dahulu harus dipenuhi. Jika anak berhasil menulis sesuatu setelah berhasil melewati beragam faktor tersebut berarti ia telah menangkap begitu banyak ilmu.

Pada dasarnya belajar menulis itu berawal dari belajar membaca yang baik. Sehingga orang yang tidak mampu membaca yang baik, maka tidak akan mampu menulis dengan baik. Aktifitas menulis disini bukan berarti keterampilan menulis indah, tetapi menuliskan atau merangkaikan kalimat-kalimat menjadi sebuah karangan.
Hal yang mesti diketahui pula bahwa untuk dapat menulis, seseorang harus mempergunakan kedua belahan otak kanan dan kirinya. Seperti diketahui bahwa otak sebelah kiri berkaitan dengan kemampuan matematis logis, sementara otak belahan kanan berkaitan dengan penggambaran, irama dan musik atau lebih kepada daya kreatifitas.
Menulis adalah sebuah kegiatan yang melahirkan pikiran ( ide ) dan perasaan tulisan, sehingga diperlukan kemampuan untuk mengungkapkan gagasannya secara tertib dan teratur untuk dapat melaksanakannya. Keahlian keteraturan ini adalah spesifikasi bidang sisi otak kiri. Namun, untuk menulispun dibutuhkan kreatifitas dan imajinasi tinggi yang merupakan bidang kerja sisi otak kanan. Oleh karenanya, keterampilan dan keahlian menulis yang dikembangkan oleh Pesantren Kaligrafi Pskq Modern Kudus Jateng akan melatih dan mengembangkan kedua belahan otak secara bersamaan.

KH.Hasyim Asyari pendiri NU membuka kitabnya dengan mengutip hadits Rasulullah Saw.: “Haqqul waladi ‘alaa waalidihi an-yuhsina ismahu, wa yuhsina murdhi’ahu, wa yuhsina adabahu.” (Hak seorang anak atas orang tuanya adalah mendapatkan nama yang baik, pengasuhan yang baik, dan adab yang baik).

Illustrasi:
-Bersama anak-anak belajar Kaligrafi dan mewarnai sejak usia dini.