Blogroll

CV. Assiry Art dalam Liputan

Assiry GRC Kubah Masjid

Selamat Datang di grckubah.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat GRC kubah, ornamen, dll. Silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

CV.Assiry Art adalah kendaraan Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran yang ikut andil dalam menebarkan virus- virus kaligrafi di Indonesia dan manca negara. Berbagai bahan dan media yang sudah ditangani. Sejak 2003 CV.Assiry Art mencoba peruntungan bisnis dengan menggunakan bahan GRC untuk pembuatan motif ukiran, baik krawangan maupun masif. Disamping itu CV.Assiry Art juga mulai menerima order membuat Kubah GRC satu paket dengan kaligrafi interior dan eksterior kubah.

GRC adalah singkatan dari Glassfibre Reinforced Cement, dimana pengertiannya adalah sebuah produk precast / pracetak dari beton yang di-mixed dengan serat fiberglass. Keuntungan produk GRC adalah lebih ringan di banding dengan produk beton pracetak pada umumnya dan bisa dibuat lebih tipis sebagai papan GRC / GRC board atau panel GRC.

GRC adalah produk rekayasa sebagai pengganti produk-produk sejenisnya. Karena dapat diaplikasikan untuk menutup dinding/bangunan lama dan atau bangunan baru. GRC memiliki ketahanan terhadap cuaca atau suhu tertentu karena mengandung serat alkali resisten. GRC memiliki ukuran yang sangat presisi karena menggunakan moulding satu jenis sesuai desain yang diinginkan. Cetakan GRC dapat dibuat dengan Material antara lain: Triplek, Resin, Karet, dan GRC itu sendiri.Pelaksanaan pekerjaan GRC dapat dilakukan dengan waktu yang singkat dan lebih cepat dibanding material sejenisnya. Penginstalan GRC dapat dilakukan dengan sistem pengelasan, fiser, dan menggunakan material-material lain sebagai pendukung seperti Dynabolt, Braket atau Rangka siku, Besi Pipa atau bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Produk-produk grc yang di buat CV. Assiry Art antara lain :
Kubah/Dome (Polos & Motif), Ceilling/Plafon (Polos & Motif), Cover Coloumb Listplank ( Polos & Motif), Clading Dinding ( Polos & Motif), List Profil, Sopi-sopi, Pot Bunga, Canopi, Juga Mengerjakan GRC Board, Kalsiplank Polos dan Motif Kayu Jati.

Keunggulan produk GRC :
-Mampu memproduksi bahan-bahan yang rumit.
-Bisa dicetak dalam bentuk apapun
-Ringan dan mudah dalam pemasangan
-Dapat mengurangi beban pada konstruksi gedung
-Tahan terhadap api dan perubahan cuaca
-Tahan lama serta mudah dalam pemeliharaan.
-Ideal untuk membuat profile atau ornament yang bergaya klasik atau maroko yang menggunakan full ornamen arabic art.

Bahan baku yang digunakan adalah:
- SERAT FIBER : jenis alkali-resistant dengan kadar zirkonia (Zr02) yang tingggi. Berbentuk panjang seperti tali, yang pada waktu proses penyemprotan serat tersebut akan terpotong-potong sepanjang 18 – 36 mm. serat fiber yang kami gunakan adalah Roving Spry Up 2400 Tex ex. Taiwan.
Komposisi pemakaian serat fiber adalah 5% dari bobot GRC/m2.
SEMEN: Semen yang digunakan adalah portland biasa seperti disyaratkan oleh beton atau PBI TYPE 1971. Untuk sement yang biasa digunakan oleh CV.Assiry Art adalah semen gresik dan tiga roda..,
PASIR: Pasir yang digunakan adalah pasir galunggung yang bersih, kering dan keras, berfradasi 150 mikron sampai 1,2 mm. dengan persyaratan lumpur organik > 0,5%, silika > 96%, larutan garam < 1% dan kelembaban < 2%.,
AIR: Air dengan syarat bersih, tidak mengandung lumpur dan setara dengan air yang digunakan untuk adukan beton.

Berikut ini beberapa jasa seni rupa dan kaligrafi yang kami tawarkan

GRC KUBAH

Kubah GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan kubah Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya, Kubah GRC terbilang lebih murah daripada kubah dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

GRC KRAWANGAN

GRC Krawangan sudah menjadi hal yang wajib ada di sebuah masjid. Keindahan corak dan tekstur krawangan GRC menjadikan masjid terlihat lebih elegan

Silahkan klik di sini

GRC KALIGRAFI

Kaligrafi GRC menjadi alternatif bagi anda yang menginginkan kaligrafi timbul yang megah dan terkesan mewah

Silahkan klik di sini

GRC LISTPLANG

Listplang GRC dengan motif ukiran dan atau ornamen akan membuat Masjid semakin indah. Kami melayani segala bentuk motif untuk listplang

Silahkan klik di sini

GRC MOTIF MASIF

Siapa yang tak takjub melihat indahnya ornamen dan motif GRC. Dengan paduan desain yang unik dan elegan menjadikan GRC motif masif ini terlihat mencolok dan sedap dipandang.

Silahkan klik di sini

GRC MAKARA TIANG

Tiang penyangga pada Masjid akan semakin elok dipandang jika dipadukan dengan GRC Makara tiang, dengan motif dan ornamen klasik semakin membuat Masjid terlihat elegan.

Silahkan klik di sini

GRC MAHKOTA KUBAH

GRC Mahkota kubah sebagai pelengkap Kubah GRC anda. Dibuat berdasarkan desain yang anda inginkan.

Silahkan klik di sini

GRC MENARA

Menara GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan Menara Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya Menara GRC terbilang lebih murah daripada Menara dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

RELIEF BATU PARAS JOGJA

Relief batu paras jogja begitu rumit dan unik desain dan coraknya. Tentunya semakin membuat Masjid atau rumah anda terlihat unik dan menarik

Silahkan klik di sini

KALIGRAFI KUBAH

Kubah merupakan komponen penting sebuah masjid, dengan sentuhan kaligrafi dan ornamen estetik akan membuat kubah menjadi indah. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman kami dalam membuat kaligrafi kubah sudah terbukti dengan banyaknya masjid/musholla yang sudah menggunakan jasa kami. Baik itu kubah berhias kaligrafi, ornamen, lukisan awan dan yang lain

Silahkan klik di sini


Jumat, 29 Mei 2015

PENGUJI CINTA

Assiry gombal mukiyo, 30 Mei 2015

Sebetulnya orang yang membenci anda adalah penguji cinta menuju tataran kebaikan dan kemuliaan dihadapan Tuhan.

Orang yang memusuhi anda adalah penguji cinta. Karena ujian adalah peluang untuk peningkatan kebaikan ( ziyadat al khair)

Maka, orang yang memusuhi anda sesungguhnya adalah orang yang berjasa meningkatkan cinta kepada Rabbmu. Dengan sebab itulah mereka yang membencimu berhak menerima kado ucapan terima kasih darimu.

Seseorang, jamah, golongan, system atau bahkan seluruh penduduk bumi yang memfitnah saya, yang menghina saya, yang melecehkan, yang mengucilkan, menyingkirkan atau bahkan bermaksud hendak membunuh saya misalnya; adalah guru-guru yang sangat efektif mengajarkan kepada saya kearifan nilai, kedewasaan hidup, serta nilai-nilai rahasia yang bisa diperoleh melalui penderitaan.

Mereka adalah guru yang harus saya junjung derajat dan hormati setinggi -tingginya.

MAHASISWA MAH GITHU

Assiry gombal mukiyo,29 Mei 2015

Saya masih melihat di kalangan pemuda dan mahasiswa Indonesia, mayoritas berfikir mengawang-ngawang, hanya kelihatan indah di tataran diskusi, tapi kosong dalam tataran praksis. Berteriak mau membangun Indonesia, tapi ketika ditanya dengan cara apa jawabannya ngelantur tidak jelas.

Baik yang di dalam maupun luar negeri, yang dibutuhkan Indonesia itu bukan wacana belaka, sejak jaman sukarno wacana yang "ndakik-ndakik" pun sudah ada. Yang penting adalah bagaimana membuat rakyat cukup makan minum, sandang papan, dan pendidikan, itu saja.

Jangan mau dibodoh-bodohi oleh para bule dengan kapitalisme hegemoninya, jangan mau ditipu oleh para bandit pribumi dengan agama dan ketokohannya, jangan mau pula ikut arus puja- puji atas orang yang berpangkat atau yang dituakan. Generasi baru harus independen dan progresif, sudah ada contoh mudah dan berhasil seperti Malaysia, Singapura, atau Taiwan. Pelajari metodenya, segera terapkan di Indonesia. Anjing-anjingkan itu para bajingan birokrat yang tidak segera menerapkannya.

Adalah absurd, kalau generasi tua disingkirkan, tapi generasi mudanya punya mindset yang sama. Kalau dalam 10-20 tahun Indonesia masih sama-sama saja, kesalahan terbesarnya terletak di kebodohan para pemuda dan mahasiswa.

Disaat banyak orang bangga dengan gelar Sarjana, Master, Doktor, Profesor, Haji, dan sebagainya sampai dipajang di undangan pernikahan, kartu nama, atau media sosial bahkan rela membayar mahal untuk ijazah palsu seperti yang marak menjadi pemberitaaan.

Di Silicon Valley dan masyarakat teknopreneur pada umumnya, kamu baru hebat kalau bisa menembus Universitas terbaik dunia seperti Stanford atau Harvard, tapi dengan gagah berani "drop out" untuk memulai usaha sendiri/ wiraswasta mengubah dunia dengan sains dan teknologi. Gelar itu sama sekali tidak penting, yang jauh lebih penting adalah kecerdasan dan keberanianmu bisa mandiri tanpa bergantung dengan kuliyahmu, apapun profesi dan keahlianmu maka itulah sebenarnya nanti yang sanggup menjadi ladang emasmu.

Bahkan penggede Silicon Valley seperti Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates sedang berusaha keras merevolusi pendidikan dunia, pendidikan yang progresif membebaskan, bukan yang elitis mengungkung kreatifitas.

Peter Thiel menawarkan 100 ribu dollar kepada siapapun anak muda cerdas yang berani dan punya ide brilian merubah dunia untuk keluar dari Harvard, Stanford, dsb.

Kuliah itu penting, sekolah itu penting, tapi kalau kamu cerdas dan berani, taklukkan sekolah dan ubah dunia dengan kecerdasan dan keberanianmu jangan cuma jadi cecunguk di Kampusmu.

Jangan juga seperti Mahasiswa ITN yang ramai diberitakan banyak media bukan karena prestasinya tapi lantaran beredarnya foto-foto proses pelaksanaan Orientasi Kemah Bakti Desa di kawasan Goa Cina, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang, Jawa Timur, atau semacam OSPEK yang digelar jurusan Planologi ITN sehingga "kesadisannya" merenggut nyawa Fikri Dolasmantya Surya.

Peserta diinjak-injak saat disuruh push up. Lalu dipukul pakai sandal, dan benda lainnya yang dipegang panitia. Bahkan ada peserta OSPEK lainnya yang disuruh berhubungan layaknya suami istri, meskipun itu dilakukan laki -laki dengan sesama lelaki.

Aksi brutal lainnya yang dilakukan panitia Ospek ITN, adalah adanya beberapa mahasiswi yang disiram air bawang hingga mata mereka melepuh.

Memangnya pelajaran dan pendidikan macam apa yang mau diberikan kampus-kampus di seluruh Negeri ini kepada para Mahasiswanya kalau masih saja mengadakan OSPEK dengan cara -cara cabul dan kekerasan?

Kamis, 28 Mei 2015

KEPOMPONG PSKQ MODERN

Assiry gombal mukiyo, 28 Mei 2015

Saya menyebut proses belajar di PSKQ Modern sebagai proses metamorfosis Santri -santri PSKQ yang lebih suka saya anggap bukan sebagai Santri atau murid saya, tetapi lebih kepada teman atau karib.
Mereka adalah ulat yang mengliat-nggliat yang sedang mengepompongkan dirinya agar kelak menjadi kupu-kupu yang menawan hati.

Kepompong sendiri mewakili sebuah siklus kehidupan. Saat ulat menjadi kepompong, dia hanya diam tidak bisa pergi kemana-mana dan begitulah seharusnya Santri -santri yang belajar mengepompongkan bagi ilmu yang diimpikannya. Selanjutnya, dia bahagia dan keluar dari kepompongnya saat menjadi sesuatu yang diimpikannya itu.

Ulat tidak pernah tertipu terhadap dirinya sendiri. Ulat juga tidak mungkin keluar dari kepompongnya sebelum ia betul -betul telah siap dan menjelma menjadi kupu -kupu.

Justru kita ini yang cenderung suka menipu diri sendiri. Suka tertipu akan proses kepompong kita sendiri.
Kita menganggap diri kita sudah menjadi kupu -kupu padahal sebenarnya masih berupa ulat. Kita ingin sesegera mungkin melewati proses kepompong itu. Padahal proses itu adalah sebuah keniscayaan. Bersabarlah seperti sabar dan pasrahnya seekor ulat ketika ingin menjadi kupu-kupu.

Tidak banyak orang yang tahu bahwa manusia juga memiliki siklus hidup yang sama dengan kupu-kupu. Ada kelahiran, ada pertumbuhan yang dikuasai nafsu dan keegoisan, keangkuhan, ada kematian sementara karena kegagalan -kegagalan tertentu, kemudian kebangkitan yang mengagumkan. Kebanyakan orang tidak mencapai bentuk sempurnanya, kecuali orang-orang yang pernah masuk ke Kastil kehidupan Kupu-kupu.

Membaca fenomenologi metamorfosis akhir kupu-kupu. Pikiran kita akan menemukan cakrawala baru tentang proses luar-biasanya. berproses dari ulat menjadi kepompong dan kepompong menjadi kupu-kupu. Ulat adalah hewan yang menjijikan. Banyak manusia merasa tidak nyaman jika mendekatinya. Dalam hal ini sang pencipta ulat, mencurahkan hak penuh padanya untuk mencari jalan keluar menuju hidup yang harmonis bisa bergaul/ berinteraksi dengan yang lain berprestasi dan menebarkan kemanfaatan.

Seekor ulat berani berspekulasi ‘berpuasa’/ tirakat, untuk berubah total wujud demi cita-citanya yang tidak mungkin terwujud. Tetapi dengan keyakinan, keteguhan, ketekunan, optimis pada dirinya ulat melakukan ‘kontemplasi’ untuk sukses dalam revolusinya, dan ternyata berhasil menjadi mahluk mulia. Entah menjadi Seniman , Kaligrafer, Presiden, Menteri, Pengusaha atau apapun saja yang yang anda diimpikan.

Sinergi dengan filosofis kehidupan manusia, bahwa dalam rangka meniti perjalanan hidup ia harus mampu mengkonstruksi, merubah adat kebiasaan yang negatif. Seperti jika anda menjadi Santri di Kepompong sebuah Kampus /Pesantren misalnya: makan sekenyang -kenyangnya, tidur sepuas - puasnya, waktu yang terbuang hanya untuk main -main, hura-hura, Ngobrol ngalor -ngidul, ketawa -ketiwi, sehingga lupa pada fokus awal bahwa sekarang anda sedang menjalani proses metamorfosis itu.

Anda harus berani merevolusi diri total seperti halnya kupu-kupu. Jika anda dalam proses mencari kesejatian ilmu misalnya, anda harus bisa "sendiko dhawuh" artinya mengikuti perintah dan petuah guru. Setiap Guru itu menuntun jalan pembahagiaan dari jutaan jalan yang penuh liku, ini tidak mudah. Banyak guru yang harus mengorbankan waktunya, kesenangannya bahkan mengabaikan waktu untuk keluarganya hanya untuk membimbing dan mengarahkan Santri/Mahasiswany agar kelak ulat-ulat itu betul -betul bisa berubah menjadi kupu-kupu yang penuh warna.

Meskipun justru kadang ada saja murid yang membalas jasa seorang Guru dengan makian, gunjingan yang kotor dan merendahkan gurunya. Naudzubillah.

Manusia lebih sempurna dari pada kupu-kupu, yang berstatus sebagai binatang. Manusia dibekali hati dan akal untuk berfikir bagaimana merubah dirinya dan menggunakan fikiran untuk belajar membaca kesuksesan alam. Menggunakan fikiran untuk membaca bagaimana ulat menjadi kepompong, bagaimana proses panjang kepompong menjadi kupu-kupu yang indah dan mempesona. Dengan akal fikiran pasti manusia mampu mencerna, mencermati perubahan signifikan alam, sehingga bisa menerapkan nilai-nilai tersembunyi dari alam pada dirinya.

Bagi saya, hidup bukan hanya sekedar bertahan hidup. Ketika kita hidup tidak bertumbuh, tidak berkembang, tidak bisa menaburkan kemanfaatan kepada sesama maka pada hakekatnya kita sudah mati.
Ilmuwan paling terkemuka abad-20, Albert Eisntein mengatakan, "Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama."

Illustrasi:
Bukti nyata begitu beratnya proses metamorfosis Santri -Santri PSKQ yang detail dan padat dalam belajar kaligrafi, batik, Bahasa Arab Inggris, Ngaji Kitab / Al Quran, belajar nagham Tilawatil Quran, praktek kaligrafi dinding dan kubah Masjid, Praktek Seni Rupa di PSKQ Modern.
Bagi Santri PSKQ Modern yang lolos dari proses kepompong maka jadilah ia kupu -kupu yang penuh pesona karya-karyanya.




































Rabu, 27 Mei 2015

BELAJAR LUKISAN YANG SERING DIFATWAKAN HARAM

Assiry gombal mukiyo, 27 Mei 2015

Hari ini Rabu 27 Mei 2015 sekitar Jam 13.00 WIB, saya tergopoh -gopoh menuju rumah kediaman Guru Saya Bp Hadi Dahlan Kudus, meskipun masih sangat sibuk mempersiapkan beberapa event Pameran besar yakni membuat Pameran di Resto Arjuna dan di Pendopo Kabupaten Kudus yakni pameran tunggal PSKQ Modern yang diikuti oleh Seluruh Santri PSKQ Modern dalam rangka akhirussanah tahunan.

Setelah sampai rumah beliau dua gelas Aqua habis dikerongkongan saya. Kebetulan saya mengajak teman saya Mas Abdul Hakim salah satu pelukis Realis dan Guru Batik di PSKQ Modern.

Banyak yang ingin saya tanyakan sebagai landasan dasar untuk belajar bersama dalam berkesenian.
Sambil merokok saya memulai pertanyaan ringan saya kepada Pak Hadi Dahlan.

" Pak Hadi, Bagaimana Membuat LUKISAN terlihat LEBIH ‘HIDUP’ ? Tanya saya pada Pak Hadi Dahlan.

“Teorinya sih gampang" jawab Pak Hadi. Persiskan saja bentuk dan warna dengan obyek yang dilukis.. pasti kelihatan hidup, Sudah dipersiskan…tapi kok belum terlihat hidup juga ya..?”
“Yaah … itu artinya belum persis betul… ! Jika sudah persis betul , pasti terlihat hidup, seolah ada nyawanya, rohnya, atau auranya …” Jelasnya.

Prinsip dasar (tehnik ) melukis realisme adalah : .
Setelah melalui proses panjang sehingga prinsip dasar itu cukup dikuasai, barulah mengarah pada “muatan / isi lukisan” seperti : thema, ide, gagasan,visi, misi, pesan dan sebagainya. Dan selanjutnya kedua hal tersebut ( tehnik dan isi lukisan ) berproses dan berjalan secara simultan, menyatu dalam diri seniman / pelukis .

Soal muatan atau isi lukisan terpulang pada masing-masing pelukis / seniman, karena setiap orang punya latar belakang ,pemikiran, pengalaman dan tujuan yang berbeda. Semuanya OK dan sah-sah saja" Tegas Pak Hadi . Saya dan Mas Hakim mlongo mendengarkan petuah Seninya.

“Meniru dengan persis dan membandingkan dengan tepat”.

Dialog Saya dengan Pak Hadi Dahlan di awal tulisan ini menunjukkan bahwa apa yang diyakini kebanyakan orang “sudah persis” itu ternyata sebetulnya belum persis, bahkan sering kali masih jauh dari persis, menurut kriteria lukisan realisme yang baik dan ideal.

Agar obyek di dalam sebuah lukisan realism bisa terlihat hidup maka harus persis dalam beberapa aspek sekaligus. Persis bentuknya, warnanya, karakter bendanya, karakter manusianya, ekspresinya, suasananya, dan seterusnya... dan semua itu harus tersusun dalam suatu perbandingan yang tepat dan harmonis.

Pertanyaannya adalah, Bagaimana mencapai kepersisan tingkat tinggi sehingga lukisan bisa terlihat hidup?
Kita tentu pernah dengar ungkapan klasik: “Alam adalah Guru yang Terbaik”. Nah di situ rahasianya.
Jadi … banyak-banyaklah belajar kepada alam. Cari dan Pelajarilah rahasia alam.Banyak mengamati dan ‘berdialog’ dengan alam.

Caranya adalah : bukan dari alam maya (foto), karena foto itu terbatas, banyak kekurangan dan kelemahannya. Sehingga kalau kita percaya total pada foto, siap-siaplah untuk kecewa karena foto sering kali menipu.

Saya sendiri melakukan dengan cara sebagai berikut: Selama 5 tahun pertama, saya mengharamkan diri menggambar maupun melukis dari foto. Semua lukisan saya buat dengan memakai model, obyek benda , manusia , alam secara langsung , total tanpa bantuan foto.

Setelah 5 tahun saya benar-benar sudah mengerti rahasia alam yang membuat lukisan bisa tampak hidup. Setelah yakin tak mungkin tertipu oleh kekurangan dan kelemahan foto, barulah saya menggunakan sedikit bantuan foto untuk membuat lukisan.Sedangkan porsi utama yang terbanyak adalah tetap: pengamatan dan perenungan intensif terhadap ‘alam’ (obyek lukisan ).

Banyak diantara kita yang sering kali salah memahami tentang konsep berkesenian. Misal saja melukis obyek manusia atau yang bernyawa. Beberapa kiyai yang bergelar "Ulama" kadang salah kaprah dalam menafsiri ayat atau menukil hadist bahwa melukis itu haram.

Pernah saya mengatakan " Haram ndasmu" kepada seseorang yang boleh dikatakan sebagai kiyai. Bagi saya halal-haram itu tidak pada benda, materi, tetapi pada manusia yang mengkhilafainya. Bagaimana cara mengkhalifai materi itu: benar atau salah, manfaat atau madlarat. Pisau bisa menjadi benda haram, kalau ia untuk membunuh sesama, tanpa alasan yang benar. Sebaliknya ia menjadi halal kalau digunakan “ngirisi sayure embahmu" untuk masak di dapur.

Kalau ada ilmu fikih maka ‘wajib’ ada ilmu Ushul Fikih. Kalau ada masakan, tentu ada caranya masak. Fikih itu makanan hasil olahan dapur Ushul Fikih. Maka yang menentukan sedap tidaknya masakan adalah caranya memasak. Metode masak hukum Imam Syafi’i dijlentrehkan dalam kitab ar-risalah, hasil masakannya dibeberkan dalam kitab al-umm misalnya.

Kalau anda punya dasar ilmu masak, maka tak mustahil anda bisa kreatif menghasilkan beberapa jenis masakan. Bahkan anda berpotensi bisa menemukan masakan baru. Tetapi kalau kita Cuma bisanya hanya menikmati masakan, maka sampai kapanpun kita akan jadi tukang cicip dan "mbadog" saja.

Maka sebenarnya yang patut dikuasai lebih dulu bagi para santri adalah ilmu ushul fikih, daripada fikih. Yang penting bukan tahu menyebutkan ini masakan padang, ini rica-rica, itu gule kepala ikan, Semur Khutuk, itu Soto Kudus, Soto Lamongan. Tetapi bisa gak kita menguasai dasar metode memasaknya, sehingga kita bisa menilai bahwa kalau rasanya begini berarti kurang ini, seharusnya caranya begini.

Seperti kasus masakan “fatwa rokok haram.” ratusan ulama diundang hanya untuk menyepakati bahwa masakan “fatwa rokok haram” itu enak. Mereka diundang bukan untuk memasak hukum, tetapi untuk menyepakati dan menikmati tentunya, padahal jelas Rokok itu makruh.

Marilah kita berfikir jernih dan belajar kembali resep "Ushul Fikih" yang sederhana, tetapi cukup bisa dijadikan metode untuk mengambil keputusan hukum. Terutama kaitannya dengan hukum halal haram.
Satu contoh kecil saja bahwa nasi halal apa haram? kebanyakan kita pasti menjawab “halal….”. Kalau saya ditanya maka jawaban saya adalah “tergantung", bagaimana nasi digunakan, untuk siapa nasi digunakan.”
Kalau nasi untuk pengidap diabetes? Meskipun aslinya halal tapi ketika dimakan oleh pengidap diabet maka nasi tersebut menjadi tidak halal dan tidak Thoyyib ( baik).

Pada jaman Nabi lukisan dan patung dilarang oleh Nabi sebab patung, lukisan dan semacamnya dijadikan sarana menuju kemusyrikan dan dijadikan sebagai sarana sesembahan. Hadist yang melarang atas tindakan para pematung jaman jahiliyyah itu bersifat kontekstual bukan tekstual. Jadi jika anda melukis dan berkesenian dan tujuannya bukan untuk kemusyrikan apalagi anda juga tidak menyembah lukisanmu itu ya boleh dan tidak bisa dihukumi haram.

Illustrasi:
Tampak dalam foto Pak Hadi Dahlan ( tidak pakai baju) bersama Mas Hakim di depan tumpukan karya lukisan "Galleri kang Dahlan".

Selasa, 26 Mei 2015

GALLERY FOTO HAMID AYTAC

Assiry gombal mukiyo, 26 Mei 2015
Bergetar jiwa ini, meskipun engkau telah tiada tapi beberapa kali engkau mengajari aku banyak hal mskipun dalm mimpi,
Karya -karyamu menginspirasi jutaaan kaligrafer dipenjuru Dunia.
HAMID AYTAC.AL FATIHAH......