Blogroll

CV. Assiry Art dalam Liputan

Assiry GRC Kubah Masjid

Selamat Datang di grckubah.kaligrafi-masjid.com , kami ahlinya membuat GRC kubah, ornamen, dll. Silakan anda lihat karya-karya kami, besar harapan bisa bekerja sama dengan anda.

CV.Assiry Art adalah kendaraan Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran yang ikut andil dalam menebarkan virus- virus kaligrafi di Indonesia dan manca negara. Berbagai bahan dan media yang sudah ditangani. Sejak 2003 CV.Assiry Art mencoba peruntungan bisnis dengan menggunakan bahan GRC untuk pembuatan motif ukiran, baik krawangan maupun masif. Disamping itu CV.Assiry Art juga mulai menerima order membuat Kubah GRC satu paket dengan kaligrafi interior dan eksterior kubah.

GRC adalah singkatan dari Glassfibre Reinforced Cement, dimana pengertiannya adalah sebuah produk precast / pracetak dari beton yang di-mixed dengan serat fiberglass. Keuntungan produk GRC adalah lebih ringan di banding dengan produk beton pracetak pada umumnya dan bisa dibuat lebih tipis sebagai papan GRC / GRC board atau panel GRC.

GRC adalah produk rekayasa sebagai pengganti produk-produk sejenisnya. Karena dapat diaplikasikan untuk menutup dinding/bangunan lama dan atau bangunan baru. GRC memiliki ketahanan terhadap cuaca atau suhu tertentu karena mengandung serat alkali resisten. GRC memiliki ukuran yang sangat presisi karena menggunakan moulding satu jenis sesuai desain yang diinginkan. Cetakan GRC dapat dibuat dengan Material antara lain: Triplek, Resin, Karet, dan GRC itu sendiri.Pelaksanaan pekerjaan GRC dapat dilakukan dengan waktu yang singkat dan lebih cepat dibanding material sejenisnya. Penginstalan GRC dapat dilakukan dengan sistem pengelasan, fiser, dan menggunakan material-material lain sebagai pendukung seperti Dynabolt, Braket atau Rangka siku, Besi Pipa atau bisa disesuaikan dengan kondisi lapangan.

Produk-produk grc yang di buat CV. Assiry Art antara lain :
Kubah/Dome (Polos & Motif), Ceilling/Plafon (Polos & Motif), Cover Coloumb Listplank ( Polos & Motif), Clading Dinding ( Polos & Motif), List Profil, Sopi-sopi, Pot Bunga, Canopi, Juga Mengerjakan GRC Board, Kalsiplank Polos dan Motif Kayu Jati.

Keunggulan produk GRC :
-Mampu memproduksi bahan-bahan yang rumit.
-Bisa dicetak dalam bentuk apapun
-Ringan dan mudah dalam pemasangan
-Dapat mengurangi beban pada konstruksi gedung
-Tahan terhadap api dan perubahan cuaca
-Tahan lama serta mudah dalam pemeliharaan.
-Ideal untuk membuat profile atau ornament yang bergaya klasik atau maroko yang menggunakan full ornamen arabic art.

Bahan baku yang digunakan adalah:
- SERAT FIBER : jenis alkali-resistant dengan kadar zirkonia (Zr02) yang tingggi. Berbentuk panjang seperti tali, yang pada waktu proses penyemprotan serat tersebut akan terpotong-potong sepanjang 18 – 36 mm. serat fiber yang kami gunakan adalah Roving Spry Up 2400 Tex ex. Taiwan.
Komposisi pemakaian serat fiber adalah 5% dari bobot GRC/m2.
SEMEN: Semen yang digunakan adalah portland biasa seperti disyaratkan oleh beton atau PBI TYPE 1971. Untuk sement yang biasa digunakan oleh CV.Assiry Art adalah semen gresik dan tiga roda..,
PASIR: Pasir yang digunakan adalah pasir galunggung yang bersih, kering dan keras, berfradasi 150 mikron sampai 1,2 mm. dengan persyaratan lumpur organik > 0,5%, silika > 96%, larutan garam < 1% dan kelembaban < 2%.,
AIR: Air dengan syarat bersih, tidak mengandung lumpur dan setara dengan air yang digunakan untuk adukan beton.

Berikut ini beberapa jasa seni rupa dan kaligrafi yang kami tawarkan

GRC KUBAH

Kubah GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan kubah Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya, Kubah GRC terbilang lebih murah daripada kubah dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

GRC KRAWANGAN

GRC Krawangan sudah menjadi hal yang wajib ada di sebuah masjid. Keindahan corak dan tekstur krawangan GRC menjadikan masjid terlihat lebih elegan

Silahkan klik di sini

GRC KALIGRAFI

Kaligrafi GRC menjadi alternatif bagi anda yang menginginkan kaligrafi timbul yang megah dan terkesan mewah

Silahkan klik di sini

GRC LISTPLANG

Listplang GRC dengan motif ukiran dan atau ornamen akan membuat Masjid semakin indah. Kami melayani segala bentuk motif untuk listplang

Silahkan klik di sini

GRC MOTIF MASIF

Siapa yang tak takjub melihat indahnya ornamen dan motif GRC. Dengan paduan desain yang unik dan elegan menjadikan GRC motif masif ini terlihat mencolok dan sedap dipandang.

Silahkan klik di sini

GRC MAKARA TIANG

Tiang penyangga pada Masjid akan semakin elok dipandang jika dipadukan dengan GRC Makara tiang, dengan motif dan ornamen klasik semakin membuat Masjid terlihat elegan.

Silahkan klik di sini

GRC MAHKOTA KUBAH

GRC Mahkota kubah sebagai pelengkap Kubah GRC anda. Dibuat berdasarkan desain yang anda inginkan.

Silahkan klik di sini

GRC MENARA

Menara GRC menjadi pilihan alternatif bagi yang menginginkan Menara Masjid yang elegan dan kuat. Selain Dari segi biaya Menara GRC terbilang lebih murah daripada Menara dari bahan yang lain.

Silahkan klik di sini

RELIEF BATU PARAS JOGJA

Relief batu paras jogja begitu rumit dan unik desain dan coraknya. Tentunya semakin membuat Masjid atau rumah anda terlihat unik dan menarik

Silahkan klik di sini

KALIGRAFI KUBAH

Kubah merupakan komponen penting sebuah masjid, dengan sentuhan kaligrafi dan ornamen estetik akan membuat kubah menjadi indah. Tak perlu diragukan lagi, pengalaman kami dalam membuat kaligrafi kubah sudah terbukti dengan banyaknya masjid/musholla yang sudah menggunakan jasa kami. Baik itu kubah berhias kaligrafi, ornamen, lukisan awan dan yang lain

Silahkan klik di sini


Minggu, 28 Agustus 2016

GENERASI BERDIKARI

Assiry gombal mukiyo, 29 Agustus 2014



Lihatlah betapa hebatnya hasil didikan para orang tua zaman dahulu yang telah menghasilkan generasi yang jujur, gigih dan pantang menyerah, pantang menjual ketidakmampuan dan kemiskinan mereka untuk mengemis dan meminta 2.
 
Sebelum adanya Sekolah seperti sekarang, orang 2 tua kita dahulu sudah memberikan pendidikan yang ternyata lebih baik dari pada pendidikan di sekolah dewasa ini, yang lebih mengedepankan komersialisasi pendidikan.

Rasul sendiri membangun Masjid Quba sebagai Pusat pengkaderan dan pendidikan sahabat 2nya, telah terbukti mencetak generasi terbaik di dunia. Rasul meneladankannya dengan cucuran keringat dan hartanya sendiri, tanpa meminta 2 apalagi mengemis. Rasul melakukan kontruksi dasar bagi dasar pendidikan yang mestinya mnjadi rujukan dari pendidikan zaman sekarang. dengan mengedepankan keteladanan dan budi pekerti Rasul sukses disegala bidang.

Sedikit saya singgung, bahwa Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah saw. pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al Qur'an disebutkan bahwa masjid Quba adalah mesjid yang dibangun atas dasar takwa (Surat At Taubah).

Allah s.w.t memuji masjid ini dan orang yang mendirikan sembahyang di dalamnya dari kalangan penduduk Quba' dengan Firman-Nya:

Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (Hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.......(At Taubah, 108).

Kita betul 2 telah gagal, hanya membangun sekolah, masjid dan surau bhkn pesantren kecil saja kita meminta 2 sumbangan dan hasil kepengemisan dijalan -jalan.

Setelah bangunan masjid megah jadi jamaahnya kosong, setelah pesantrennya berdiri megah justru dijadikan sebagai obyek bisnis dan menumpuk 2 keuntungan, maka kosonglah nilai 2 yang ingin di asah.Kita cenderung mengejar fisik dan melupakan substansi pendidikan itu sendiri.

Bandingkan dengan generasi muda sekarang yang di bangun diatas budaya Import televisi dan Kurikulum Sekolah yang katanya hebat namun tanpa Pendidikan Moral dan Budi pekerti.

Dan lihatlah hasilnya generasi hasil budaya Import ini, Ibu-ibu usia muda yg badannya masih segar bugar sudah menjadi pengemis atau bahkan anak-anak ramai-ramai dididik oleh orang tua mereka untuk menjadi pengemis, menjual kemiskinan dan ketidakmampuan mereka agar di kasihani, bahkan hingga mengorbankan bayi-bayi tak berdosa mereka untuk dijadikan alat dan sarana untuk mengemis. Bahkan ada bayi2 yang di sewakan untuk alat bantu mengemis.

Dalam bidang apapun lahirlah generasi pengemis 2 gaya baru, di pemerintahan , dimall, di kantor 2 instansi pemerintahan, aparat hukum dan lapisan paling rendah sekalipun Rt dan Rw, tidak luput dari budaya kepengemisan yang berujung meminta ini dan itu agar terjalin kemesraan 2 kolusi dan korupsi.

Itulah mengapa saat ini kami sedang merancang sekolah/kampus atau semacam lembaga pendidikan dengan kurikulum yang di kembangkan dari kearifan-kearifan lokal budaya leluhur bangsa. Alhamdulillah Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi Al Quran PSKQ yang berbasic life skill dan kaligrafi terapan terbukti mencetak kader 2 yang militan yang mampu berdiri dikaki sendiri tanpa harus mngemis dan mnggantungkn diri kepada orang lain. Tentunya dengan adanya PSKQ atau kampus apa sajalah itu, saya berharap bisa melahirkan kembali generasi2 pekerja keras yang jujur, gigih, pantang menyerah, berbudi pekerti luhur, dan pantang untuk menjadi pengemis dan menjual kemiskinan dengan berdalih ketidakmampuan mereka.

Semoga Tuhan selalu menuntun dan membimbing setiap langkah kami untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar ini.Amiin.

TETAPLAH FOKUS BERKALIGRAFI & ABAIKAN PARA PEMBENCI

Assiry gombal mukiyo, 28 Agustus 2016


Tidak sedikit orang yang memilih jalan hidup maupun dalam berkesenian seperti yang saya geluti ini dengan cara-cara termotivasi untuk terus-menerus dan merasa ketagihan untuk "menabur kebencian". Hati-hatilah dengan orang yang selalu membenci dan selalu berprasangka buruk kepada orang lain, yang tidak mau melihat sedikitpun kebaikan pada diri orang lain dan hanya selalu melihat dan mencari-cari kesalahan. 

Bersihkan hati dan pikiran dari hal seperti itu. Misalnya saja menebarkan gosip tentang kehidupan kita yang tentu hanya kita yang tahu pastinya, membawa berita bahwa pekerjaan -pekerjaan yang kita sangat buruk, sehingga ia melakukan penjatuhan terhadap kualitas karya kita dengan omongan-omongan dan fitnahan yang tidak berdasar.
 
Misal saja ketika saya buka Kursus Gratis Mereka bisa saja ngomong "Oalah Kursus Gratis paling -paling juga ngga jelas" atau bahkan ketika saya buka Kursus dan Kuliyah Kaligrafi Online berbayar mereka juga bisa saja dengan entengnya mbacot " semuanya ko dibisniskan ujung-ujungnya duit, kalau ada 50 orang saja yang ikut kursus online sudah berapa puluh juta yang dihasilkan jangan -jangan ngga jelas juga itu". Atau mencibir " belajar kaligrafi itu lho buat apa lha wong masa depan pekerjaannya juga ngga jelas kok".
 
Ironisnya, terkadang orang -orang yang ngomong dan mbacot seperti itu bahkan pernah kita tuntun, kita ajari kaligrafi hingga bisa tegak berdiri bahkan menjadi profesinya dikemudian hari.

Sebenarnya siapa saja diantara kita semua bisa ko bikin kursus berbayar, yang eklusif yang lux yang lebih mahal, berkelas dan lebih wah. Masalahnya anda dapat peserta atau ada yang mau ikut apa tidak. Karena yang terpenting adalah apakah kita bisa belajar dan mengajarkannya secara istiqamah dan ikhlas apa tidak.
 
Jangan lupa segala sesuatu butuh proses, kita tidak bisa melawan proses apapun. Semua perjalanan panjang yang saya lalui bukan dari sesuatu yang instan. Semua membutuhkan "proses branding" yang panjang dan tidak mudah. Branding adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan atau jenis usaha tertentu dalam rangka proses membangun dan membesarkan sebuah usaha.
 
Al Hamdulillah pada usia saya yang masih belia waktu itu umur 22 th. Saya sudah mendirikan Assiry Art pada th. 2001 yang memilki program Jasa Kaligrafi Masjid dan pengkaderan Kursus kaligrafi Gratis dengan mendirikan KUASS ( Komunitas Seni Kudus) dan berhasil mengkader ratusan Seniman Kaligrafi kudus dan sekitarnya yang sukses dibidang jasa Kaligrafi Masjid dan lainnya juga mendirikan Pesantren Seni Rupa dan Kaligrafi pada th. 2007 yang mencetak ratusan kader -kader Kaligrafer dan Seniman dijalur non akademik yang tersebar di Indonesia adalah secara tidak langsung menjadi Brand atau Branding itu sendiri.

Betapapun kita dalam kebersamaan, manusia tetap individu yang unik, memiliki pengetahuan, daya intelektual, daya spiritual, daya berkesenian dan keyakinan, harapan dan impian masing-masing yang tak jarang berbeda-beda, dan bahkan terkadang saling bertentangan atau berseberangan, karena kita selalu hidup dalam lingkungan multikultural, multiagama, multiseni dan seterusnya. Penyeragaman yang dipaksakan dari luar akan menciptakan bara dalam sekam, yang suatu saat akan meledak — dengan konsekuensi yang, sayangnya, sering tidak kita harapkan, sebab ledakan itu meluncurkan panah-panah kebencian ke segala arah.

Setiap omongàn dan cemoohan orang memang tidak perlu semuanya kita tanggapi. Tetaplah fokus berkarya, fokus melakukan apapun yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan buktikan kesuksesan anda itu adalah cara terbaik untuk membalas setiap cemoohan dan hinaan orang lain terhadap kita.
 
Seorang Pelari Sprinter yang sukses hanya akan fokus terhadap dirinya sendiri tanpa memperdulikan lawan dan pesaingnya. Sehingga ketika mulai pasang kuda-kuda hingga peluit ditiupkan tanda mulai berlari sampai pada batas finish dia akan tetap fokus dan menjadikan kecepatan dan ketepatan waktu yang maksimal sebagai obyek tujuannya.
 
Perlu setiap hari mempertegas niat kita agar tetap fokus pada tujuan yang ingin dicapai maka perlu self motivation atau memotivasi diri sendiri. Dengan jalan yang sangat sederhana, yakni :” mengucapkan afirmasi” pada diri kita sendiri. Afirmasi berasal dari kata dalam bahasa Inggris :” affirmation” yang bermakna :” penegasan”, untuk mencapai sesuatu yang ingin dicapai dalam hidup kita. Tanpa afirmasi, maka cita cita atau impian kita, semakin hari akan semakin kabur dan kemudian lenyap ditelan waktu. Sehingga apa yang diharapkan, akan tetap tinggal sebuah harapan kosong.

Beberapa manfaat yang kita dapatkan ketika memiliki pikiran yang fokus berkaligrafi:
1. Proses belajar dan pekerjaan bisa selesai lebih cepat menguasai, ini karena dari awal hingga akhir kita tidak memikirkan dan melakukan hal lain yang tidak perlu, semisal belajar Kaligrafi tapi sambil main game, sambil pacaran, sambil chatting, sambil dengar lagu, dan sebagainya.
2. Lebih banyak hal yang bisa kita kerjakan, yakni bila satu pekerjaan bisa selesai lebih cepat itu berarti pekerjaan berikutnya bisa kita mulai lebih awal, dan begitu seterusnya hingga tidak terasa lebih banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam rentang waktu yang lebih sama.
3. Menutup ruang untuk menggerutu dan mengeluh, dua hal ini adalah hal yang sangat menghambat proses belajar Kaligrafi dan pekerjaan sekaligus memakan waktu yang banyak. Kenapa, karena menggerutu dan mengeluh adalah awal dari sifat bosan, malas, melamun, bete, mumet, ndlohom dan lain sebagainya.

Saya kira tiga hal itu sudah mewakili manfaat pikiran yang fokus. Berbeda dengan pikiran yang tidak fokus atau tidak tenang, hanya sedikit manfaat yang diperoleh, kalaupun ada itu hanya manfaat semu, seperti merasa senang dengan lamunannya, merasa bahagia dengan kegalauannya, dan lain-lain.
 
Pikiran yang tidak tenang juga adalah penyebab pikiran menjadi tidak fokus, karena pikiran yang tidak tenang membuat seseorang tidak bisa gampang mencari solusi, malah seringkali hal yang memperparah fokus malah dianggap sebagai solusi, sehingga bukannya menjadi fokus, tapi malah menjadi semakin tidak fokus.

Adapun solusi yang bisa saya berikan agar pikiran kita fokus dalam belajar kaligrafi atau melakukan pekerjaan Seni lainnya adalah;
1. Istirahat yang cukup, hal ini akan membuat pikiran kita fresh dan kepala jadi ringan. Badan juga terasa fit dan tidak lemas. Pikiran hanya bisa fokus bila tubuh kita sehat. Itulah mengapa kalau kita sakit sebaiknya tidak perlu ke sekolah atau istirahat saja, karena para pendidik tahu bahwa pikiran kita tidak bisa fokus jadi percuma saja bila belajar.
2. Makan yang makanan yang sehat dan secukupnya atau dengan berpuasa Sunnah. Makan dengan tipe seperti itu akan membuat pikiran kita serasa plong, tidak ada gangguan dari perut atau efek pusing dari makanan yang masuk ke perut. Sebaliknya, perut yang kenyang akan membuat kepala jadi berat dan mudah mengantuk dan akhirnyahobby kita justru bukan belajar tapi ngelonin bantal guling.
3. Selalu berusaha merilekskan pikiran. Pikiran yang rileks tidak ditunggu tapi dilatih dan diusahakan secara rutin. Caranya dengan menghindari ketergesa-gesaan, tenang dalam mempersiapkan aktivitas, dan pasrah saja dengan apa yang akan terjadi atau hasil dari yang kita usahakan. Yang utama dari semuanya adalah lebih mendekatkan diri pada Tuhan dengan selalu berdo’a kepadanya.
 
Tentu banyak yang bisa kita lakukan dengan memperbanyak puasa sunnah, Sholat malam, dan lainnya.
================================================================
Illustrasi: Arjuna Resto & Assiry gallery

Senin, 22 Agustus 2016

MENGULUM ROKOK

Assiry gombal mukiyo, 2016


Sebenarnya diakui atau tidak bukan hanya pria yang memiliki kecenderungan untuk mengulum sesuatu. Ketika memasukkan sesuatu kedalam mulut sungguh sensasinya tidak ada duanya. Entah apapun itu yang dikulum.

Kebetulan jika anda doyan sekali mengulum rokok maka orang -orang menyebut anda sebagai Perokok.
Beda pria beda pula wanita . Makhluk Seksi ini memang tidak mau ketinggalan mereka juga suka mengulum. Bedanya hanya terletak kepada benda dan selera atas apa yang dikulumnya itu.

Intinya sama -sama suka memasukkan sesuatu kemulut dan mengulumnya berlama-lama. Jika pria menghisap lalu mengepulkan asapnya wanita justru menghisap lalu menelannya. Jadi tidak usah saling menghakimi lha wong sama -sama suka merokok.

Kamis, 11 Agustus 2016

MENYIAPKAN PENDIDIKAN & KEAHLIAN MASA DEPAN DI PSKQ MODERN

Assiry gombal mukiyo, 11 Agustus 2016






Menghela nafas saya dalam -dalam, dan menghembuskannya perlahan nembaca, melihat dan mendengar banyaknya perdebatan di media massa terkait Full day school. Ini bukan soal saya setuju atau tidak. Persoalannya sebenarnya adalah efektif apa tidak jika seharian anak -anak kita belajar di Sekolah dengan tanpa sarana dan prasarana Sekolah yang memadahi. Sudahkah Pemerintah menyiapkan anggaran asrama untuk tidur siang bagi anak -anak, sarana kebutuhan makan siang dan lainnya? Apa jangan -jangan justru menjadikan anak -anak kita stres berat dan gila. Jika Finlandia saja yang menjadi rujukan sistem pendidikan terbaik Dunia merumuskan 5 jam belajar dan istirahat pada siangnya 15 menit. Barangkali Bapak Menteri Pendidikan yang baru ingin meniru sistem belajar di Finlandia tetapi masih bingung membedakan antara belajar di Sekolah sampai 5 jam dengan belajar sampai jam 5.

Sistem Full Day Sekolah jelas berbeda dengan di Pesantren. Kalau Full Day and Night School seperti Pesantren-Pesantren yang belajarnya tidak ada batas waktunya. 24 jam mendidik. 24 jam mengawasi santri. Siang malam menjalankan program kegiatan. Tidak hanya di kelas. Mandi, makan, tidur semuanya menjadi kurikulum dan proses belajar seperti yang diterapkan di Gubug PSKQ Modern misalnya.

Istilah Pesantren sebenarnya adalah tempat belajar para santri, sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab Funduq yang berarti asrama atau hotel. Di Jawa termasuk Sunda dan Madura umumnya digunakan istilah pondok dan pesantren, sedang di Aceh dikenal dengan Istilah dayah atau rangkang atau menuasa, sedangkan di Minangkabau disebut surau.

Belajar seharian di Sekolah atau full day ini bahkan menjadi ajang perdebatan Nasional juga terjadi dikalangan pejabat dan artis. Tidak sedikit yang bertanya namun sangat menggelitik sanubari saya: "Memang gurunya mau di bayar berapa jika belajarnya full day?"
 
Pertanyaan itu mengungkapkan pemahaman bawah sadar masyarakat kita yang sangat serius dan kritis dimensi nilai dalam hal apapun. Kenyataan bahwa pendidikan sudah menjadi komoditas yang bersifat transaksional. Take and give. Murid membayar, guru dibayar. Hal yang insya Allah tidak didapati di pondok pesantren yang hakiki karena memang tidak memakai sistem transaksional dan ukuran duniawi seperti ini.
 
Seperti semangat PSKQ Modern yang ada hanyalah give, give dan give. Tidak ada take and give. Santri di PSKQ Modern justru digratiskan uang SPP Bulanan, Gratis bimbingan guru, Gratis asrama, Gratis fasilitas belajar, gratiskan beras makan dan lainnya untuk kelancaran dalam proses belajar mengajar. Bahkan saya sendiri sebagai Pengasuh tidak mendapatkan gaji sepeserpun. Tetapi saya senang dan bangga bisa berbagi dengan para Santri.

Apa yang saya lakukan belum ada secuil dari para Tokoh Ulama dan Kiyai Jaman dahulu yang juga menjadi Wakif atas lahannya sendiri. Kyai ikhlas memimpin tanpa gaji bahkan menanggung semua kebutuhan Santri-Santrinya, Guru-guru yang mengajar juga ikhlas mendidik. Santri ikhlas dididik. Wali santri ikhlas menyerahkan putra putrinya untuk dididik.

Bahkan KH.Muqayyim Buntet Cirebon rela tirakat dan Puasa 9 Tahun. Yang terbagi 3 tahun untuk riyadhoh terhadap Santri-Santrinya agar berkah ilmunya dan sukses, 3 tahun puasa untuk anak-anak dan keluarganya, 3 tahun lagi puasa untuk masyarakat dan qaumnya.

Itulah kenapa "beban kerja" pendidik atau Kiyai di pesantren tidak bisa dihitung memakai matematika dunia. Apalagi jika sampai dihitung perjam pelajaran. Pakai upah lembur pula. Karena niat mereka memang bukan bekerja mencari penghasilan seperti layaknya pegawai di instansi instansi profit maupun publik.

Dalam sistem Pesantren, santri hanya membayar apa yang mereka pakai. Makanan, listrik, air dsb. Di PSKQ Modern Menggunakan "Zelf berdruiping system". Artinya bersama memakai bersama membayar.

Sehingga tidak ada rumusan Santri membayar Guru. Meskipun Guru-Guru di PSKQ Modern saya gaji sebagai uang bisyaroh yang berarti " uang bebungah" atau ganti bensin itupun kadang juga sering telat. Gaji tersebut saya ambilkan dari keuntungan usaha entrepreneur PSKQ Modern yakni Resto arjuna atau dari Proyek -proyek jasa Kaligrafi Masjid yang tersebar dipelosok negeri.
 
Mereka para Guru atau Asatidz bukan hanya memahami tapi juga mempraktekkannya bahwa mendidik santri adalah bentuk perjuangan, bentuk pengabdian kepada agama dan bangsa. Semoga Allah mencukupkan seluruh Asatidz dan Pengurus PSKQ Modern karena tanpa jasa mereka Ibu Kadarsih dan keluarga saya, Ustaz Kafia Anshori, Ustaz Muhammad Khairun Najib, Ustaz Nukman, Ustaz hasan Bashri dan para Santri senior yang dengan tulus ikut berbagi dan mensedekahkan ilmunya di PSKQ Modern hanya seperti gedung yang kosong tanpa arti apa-apa.

Lalu bagaimana mereka para penggiat kegiatan di Pesantren bisa menafkahi keluarga mereka? Itulah rahasia keberkahan yang dijanjikan Allah SWT kepada siapapun yang mau membantu agama-Nya. In tanshurullaah yanshurukum wa yutsabbit aqdamakum. Burung saja keluar sarang sudah dijanjikan rezekinya oleh Sang Maha Pemberi Rezeki. Binatang yang melata saja dijamin rizkinya oleh Allah. "Wa ma min dabbatin fil ardhi illa 'alallahi rizquha wa ya'lamu mustaqarraha wa mustauda 'aha, kullun fi kitabim mubin". QS: HUD. 06.
 
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi, melainkan Allahlah yang memberi rejekinya dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata".

Transaksional? Bukan tempatnya di pesantren. Apalagi jika hanya berfikir mengambil apa keuntungan finansial yang ada di pesantren.
 
Dari proses pendidikan di Pesantren khususnya di PSKQ Modern yang semoga terjaga niat keikhlasannya inilah Allah selalu melimpahkan samudera keberkahan ilmu dan ridhoNya.Amiiin

Illustrasi:
- Kegiatan belajar dan Safari Seni Kaligrafi di PSKQ Modern.

Jumat, 05 Agustus 2016

GAGAL FAHAM

Assiry gombal mukiyo, 04 Agustus 2016


Tidak sedikit dari golongan manusia itu tidak punya waktu untuk mengenali presisi batas antara kebutuhan dan keinginan, antara semangat dengan nafsu, antara cinta dengan rasa-magnetik, antara cita-cita dengan khayalan, antara waspada dengan curiga, antara hati-hati dengan paranoia, antara optimisme dengan terburu-buru, antara sabar dengan lemah, antara arif dengan lembek, antara progresivitas dengan keserakahan, atau antara zuhud dengan rasa malas. Bahkan per kata dari semua itu juga tidak benar-benar dicari kejelasan satuan-satuannya.

Beberapa hari yang lalu begitu saya menulis tentang surat cinta kepada Dewan Hakim Kaligrafi Nasional yang berisi tentang ajakan untuk berdiskusi, berfikir kritis, berfikir dan melihat sesuatu secara detail, mengajak untuk membentur-benturkan ego dan kepentingan masing -masing individu menuju seberkas cahaya yang didalamnya ada sebuah ruangan adem, ayem, tentrem yang saya sebut sebagai sebuah kedamaian rasa. Ternyata banyak yang gagal mengerti, tidak sedikit yang gagal faham tentang apa itu bedanya kritis dengan ribut, apa polarisasi, apa itu elaborasi, bahkan jangan -jangan kita tidak bisa membedakan apa grasi dan apa itu trasi. Apa itu ngacung dan apa itu ngaceng semua dicampur aduk. Meskipun juga ternyata banyak sekali yang sangat "concern" dan asyik memberikan banyak usulan dan solusi terhadap laju perkembangan kaligrafi di Indonesia.

Terkadang kita malas menggali setiap makna yang terkandung dalam setiap kata itu. Ada teman kita yang membuat kata -kata puisi romantis kemudian kita menyebutnya lagi galau, ada kawan kita seorang perjaka yang sedang mencurahkan isi hatinya kepada seorang janda kita sebut janda itu mabok brondong. Kita bahkan seringkali keliru memilih mana yang sebenarnya roti dan mana yang disebut tai. Sehingga tanpa sadar ternyata tai yang sesungguhnya kita lahap setiap hari. Lama-lama orang malas romantis karena takut disebut galau. Malas peduli takut disebut kepo. Males mendetail karena takut dibilang rempong.

Tidak heran jika peperangan terus-menerus terjadi di antara manusia dan kelompok-kelompoknya karena polarisasi atau pengkutuban. Mayoritas manusia berpijak pada kutub-kutub atau petak-petak yang tercerai berai, dan masing-masing meyakini kebenaran terletak di wilayahnya masing-masing. Tidak usah karena kepentingan kekuasaan atau keperluan perekonomian pun manusia di dunia sangat berkecenderungan untuk berperang karena fanatisme kutub-kutubnya masing-masing.

Kebanyakan manusia tidak berkembang kemampuannya untuk melihat jarak antara kenyataan dengan penafsirannya terhadap kenyataan itu. tidak bisa melihat bentangan jarak antara nilai dengan interpretasi atas nilai. Antara Al-Qur`an dengan tafsirnya. Dan itu semua menghasilkan keterpencaran, kemudian benturan, permusuhan dan peperangan, air bah pengkafiran pemusyrikan pen-sesat-an, di antara manusia yang masing-masing memonopoli Tuhan dan kebenaran nilai di kutub dan petaknya masing-masing. 

Tuhan menjadi obyek untuk saling mengklaim bahwa ialah yang paling dekat dengan Tuhan. Hanya gara -gara suara Adzan yang ditegur saja kita balas dendam dengan membakar tempat ibadah lain. Kita gampang sekali tersulut, kita mudah berkobar tanpa mengetahui sangkan paran, tanpa mau mempelajari orang lain, tanpa memahami bagaimana ketika kita diposisi orang lain. Orang lain selalu kita paksa menjadi seperti kita. Ini kan tidak bisa.